Tudingan Ahok Soal Pertamina Dijawab Vice President Corporate Communication

by
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pernyataan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang blak-blakan membongkar borok perusahaan ‘plat merah milik’ Pemerintah itu, adalah bagian dari tugas yang bersangkutan.

Demikian disampaikan Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman melalui keterangan persnya, Rabu (15/9/2020), terkait pernyataan mantan Gubernur DKI soal Pertamina.

Apa yang disampaikan Ahok, lanjut Fajriyah, sebagai masukan untuk Pertamina. Karena itu, dirinya sangat menghargai pernyataan itu sebagai Komut yang memang bertugas untuk pengawasan dan memberikan arahan.

Fajriah memastikan bahwa hubungan antara direksi dan komisaris Pertamina masih terjaga dengan baik. Manajemen dan komisaris senantiasa bekerja sama untuk terus melakukan perbaikan perusahaan dan mendukung program-program pemerintah.

“Koordinasi dan komunikasi dengan komisaris dan juga stakeholder terkait terus kami jalankan, agar semua terinfokan dengan baik apa yang sedang dijalankan oleh Pertamina,” ungkapnya.

Upaya direksi Pertamina untuk menjalankan perusahaan sesuai prosedur, menurut Fajriah, menjadi lebih transparan dan profesional telah konsisten nyata dilakukan, melalui penerapan ISO 37001:2016 mengenai Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) oleh Pertamina dan group, kerjasama dengan PPATK dan juga institusi penegak hukum, serta pendampingan dengan KPK.

“Sebagai informasi, untuk program One Village One Outlet, saat ini dari 66 ribu kelurahan di seluruh Indonesia, sudah 82 persennya tersedia outlet LPG Pertamina. Sedangkan pertashop juga sudah ada 576 outlet yang sudah terbangun dengan target 4.558 outlet,” jelas Fajriah.

Sebelumnya, Ahok dalam video yang beredar di YouTube menyinggung mengenai lobi-lobi direktur untuk pergantian jabatan hingga kebiasaan perusahaan mencari utang. Dalam video berdurasi enam menit yang diunggah akun POIN, Ahok menjelaskan semua Dewan Direksi Pertamina melakukan lobi ke menteri untuk pergantian direksi. Ahok pun merasa kesal karena pergantian direktur itu tanpa memberitahu dirinya.

“Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya marah-marah juga. Jadi. semua direksi lobi-lobinya ke menteri. Yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan dari kementerian,” ujar Ahok dalam video itu.

Ahok mengaku dirinya memotong jalur birokrasi dalam tubuh Pertamina. Dia menjelaskan, jika dulu mau naik pangkat di Pertamina, harus melalui syarat yang disebut Pertamina Level of Reference. Dia mencontohkan agar pegawai Pertamina bisa menikmati jawaban Senior Vice President, orang itu harus 20 tahun ke atas.

Tak hanya soal lobi-lobi direksi, Ahok juga mengungkapkan persoalan gaji di Pertamina. Ahok mengatakan, ada yang dicopot dari jabatan direktur utama dari anak usaha dengan gaji yang sebelumnya Rp100 juta per bulan. Usai dicopot, orang tersebut masih mendapatkan gaji yang sama.

“Harusnya gaji mengikuti jabatan Anda dong. Mereka bikin gapok (gaji pokok) gede-gede semua. Jadi bayangin, orang kerja sekian tahun gapoknya bisa Rp75 juta. Dicopot pun, enggak kerja, dibayar segitu. Gila aja nih. Nah, ini yang kita lagi ubah sistem itu,” kata Ahok. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *