Syekh Ali Jaber Ditikam Orang, Habib Aboebakar: Aparat Jangan Anggap Enteng Masalah

by
Ketua MKD DPR RI, Aboe Bakar Alhabsyi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadikan Sejahtera (F-PKS), Aboe Bakar Alhabsyi mengutuk keras penyerangan terhadap ulama dan pendakwah kondang, Syekh Ali Jaber. Untuk itu, dirinya meminta aparat penegak hukum harus mengusut tuntas persoalan ini, jangan sampai perkara ini disederhanakan dengan mengatakan bahwa pelaku adalah orang gila.

“Saya mengutuk keras penyerangan terhadap Syaikh Ali Jaber. Ini adalah upaya pembunuhan terhadap seorang ulama, tentunya tidak bisa dianggap hal enteng atau biasa,” tegas Habib Aboebakar sapaan Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini melalui keterangan tertulisnya, Senin (14/9/2020).

Habib Aboebakar mengatakan, jika dilihat dari video yang beredar, pelaku yang kemudian diketahui bernama Alpin Andrian Bin M. Rudi berusia.24 tahun itu, memang fokus mentarget Syaikh Ali Jaber, bahkan terlihat terampil menggunakan pisau untuk menyerang.

“Keberanian pelaku menjalankan aksinya di depan umum pasti juga sudah dipersiapkan dengan matang. Tidak mungkin hal ini dilakukan dengan spontan, bisa jadi tindakan itu sudah direncanakan sebelumnya,” sebut dia.

Karena itu, menurut Habib Aboebakar, disinilah perlunya pendalaman oleh aparat, apalagi beredar info adanya pengakuan bahwa pelaku disuruh untuk menyerang Syaikh Ali Jaber. Itu semua harus ditelusuri dengan baik, jika tidak hal ini akan dapat meresahkan masyarakat.

“Jangan seolah-olah para pelaku penyerangan kepada para ulama selalu orang gila. Jangan sampai ada yang menganggap ini sebagai modus untuk menutup perkara penyerangan terhadap para ulama,” tegasnya.

Sebagaimana dikerahui, Syekh Ali Jaber ditikam orang tak dikenal dengan sebilah pisau secara tiba-tiba di saat sedang memberi ceramah dalam acara Wisuda Tahfid di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjungkarang, Bandar Lampung Minggu (13/9/2020) kemarin.

Kejadian begitu cepat, kalau saja Syekh Ali Jaber tidak menghindar dan menangkis dengan tangan, bisa-bisa pisau sudah menancap di bagian leher atau dada. Pengakuan Syekh Ali Jaber, tikaman pisau begitu keras dan menancap kuat, ketika pelaku mencoba mencabut kembali pisau tersebut patah, dan patahan pisau masih tertancap di tangan. (Kds)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *