BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Yusri Yunus mengatakan, tujuh orang yang ditangkap di Gedung DPR/MPR RI saat terjadi aksi unjuk rasa adalah kelompok Anarko. Pernyataanya berdasarkan barang bukti yang disita polisi dari beberapa orang yang diamankan.
Saat ini, jelas Yusri, 7 orang itu masih terus dilakukan pendalaman untuk bisa mengetahui lagi. Status sementara masih dalam penyelidikan.
“Kami masih kami melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (15/8/2020).
Dijelaskan Yusri, 5 dari 7 orang itu merupakan anggota Anarko. Sementara, 2 orang lainnya masih dalam penyelidikan atau penyelikan.
Menurut Yusri, anggota Anarko sudah memiliki niatan untuk berbuat rusuh di acara demo. Mereka juga sudah menyiapkan botol-botol, ketapel, sebagai alat provokator.
“Memang ada perencanaan pada saat itu, tetapi belum diramu dalam bom molotov, yang ada adalah botol yang diisi dengan sapu tangan, Kalau nantinya diisi dengan bahan bakar bisa jadi bom molotov,” katanya.
Kemudian, lanjut dia, kelompok Anarko itu juga sudah memiliki niat untuk membuat kerusuhan saat unjuk rasa di DPR. Mereka memiliki skema bagaimana proses provokasi dibuat.
“Kita ambil contoh yang terakhir saat penyampaian pendapat di muka umum mahasiswa yang terakhir di depan DPR, sempat terjadi keributan. Setelah kita amankan ternyata isinya anak-anak Anarko yang memang sengaja untuk membuat kerusuhan, mereka dengan sengaja melempari petugas baik anggota yang di lapangan dan juga masyarakat umum,” katanya.
Secara umum, kata Yusri, Polda Metro Jaya mengamankan total ada 186 yang berunjuk rasa di gedung DPR, Jumat kemarin. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, hanya beberapa yang diduga hendak merusuh. Tapi, setelah kita lakukan pendalaman, sebagian besar sudah kita pulangkan. Saat Ini tinggal tujuh orang. (Min/CS)
