Sufmi Dasco: Pemerintah Jangan Gagal Fokus Saat Pulihkan Perekonomian

by
Koordinator Satgas Lawan Covid-19 DPR RI Sufmi Dasco Ahmad usai diskusi dengan Menag beserta jajaran di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/5/2020). (Foto: Dokumentasi Pemberitaan DPR)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco mengatakan, pandemi virus corona atau Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan semata, tetapi juga berdampak pada sektor lainnya, terutama sektor perekonomian, baik secara nasional maupun global. Karenanya, pemerintah dituntut untuk memformulasikan kebijakan-kebijakan strategis yang dapat menekan laju penularan virus.

“Namun, disaat bersamaan menggerakan roda ekonomi masyarakat,” kata Dasco kepada awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Karena itu, lanjut Dasco, program subsidi upah yang tengah dicanangkan oleh pemerintah dengan total anggaran mencapai Rp37,7 triliun bagi 15,7 juta orang penerima, perlu didukung.

“Ini penting dalam rangka meningkatkan penyerapan anggaran pada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menggenjot kembali roda perekonomian dan menekan kontraksi ekonomi yang semakin dalam di kuartal III,” terang Waketum Gerindra ini.

Dasco juga menjelaskan, salah satu poin yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah terkait dengan sosialisasi program dan pendataan harus dilakukan dengan cepat dan massif kepada para pekerja, termasuk buruh yang berhak menerima.

“Hal ini penting supaya dalam implementasinya nanti dapat dirasakan maanfaatnya oleh masyarakat dengan baik dan optimal,” pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir menyebut tidak ada satu pun negara yang siap menghadapi pandemi baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Namun dirinya bersyukur ekonomi Indonesia bisa tumbuh tiga persen pada tiga bulan pertama, meski pada kuartal II minus 5,3 persen.

“Kalau kita lihat dibandingkan negara-negara lain, kita masih Alhamdulillah jauh lebih baik. Tapi kembali pada catatannya, tentu kalau Korea Selatan bisa kenapa kita tidak bisa lebih baik,” ujar Erick

Selain melakukan penanganan Covid-19 dari sisi kesehatan, kata Erick, pemerintah juga tidak mengabaikan aspek penanganan ekonomi. Karenanya, Pemerintah terus menyalurkan bantuan produktif mengingat daya beli masyarakat sangat terpuruk serta melakukan perbaikan stimulus ekonomi yang diharapkan industri baik perdagangan, investasi, parawisata pada pertengahan 2021 sampai 2022 bisa bangkit 100 persen seperti sebelum terjadinya Covid-19.

“Insya Allah di akhir bulan ini bantuan produktif usaha mikro segera berjalan,” kata Erick meyakinkan. (Rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *