dr. Daulat Berhasil Turunkan Kematian Ibu Melahirkan Melalui Revolusi KIA

by
dr. Daulat Samosir

BERITABUANA.CO, KUPANG – Saat menjabat Kepala Puskesmas Sei Kecamatan Kolbano Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dr. Daulat Samosir berhasil menurunkan angka kematian ibu melahirkan hingga 0 Persen, melalui program Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

dr. Daulat Samosir yang saat ini menjadi Plt. Kepala Seksi Penguatan Lembaga Rehabilitasi BNN Provinsi NTT saat dikonfirmasi di Kupang, Jumat (7/8/2020) mengakui hal tersebut.

Dikatakan dr. Daulat Samosir, dirinya memimpin Puskesmas Sei sejak tahun 2011-2013, dimana sebelumnya jika ada lima ibu melahirkan, paling sedikit dua diantaranya meninggal saat melahirkan, baik ibu atau anaknya.

“Kendala yang kami hadapi yakni kondisi geografis dan Sumber Daya Manusia (SDM)nya. Untuk kondisi geografis kita tidak bisa ubah, tapi untuk SDM kita rangkul para dukun beranak yang ada, tanpa melanggar norma budaya yang ada,” papar dr. Daulat Samosir.

Para dukun beranak tersebut, lanjut dr. Daulat Samosir, diberikan penguatan dengan berbagai pelatihan-pelatihan. Pada prinsipnya, semua ibu hamil harus melahirkan di fasilitas kesehatan.

“Kita juga membangun rumah singgah, apapun alasannya kami tidak ingin dengar, yang kami mau satu bulan minimal sebelum melahirkan mereka harus tinggal di rumah singgah tersebut,” kata dr. Daulat Samosir.

Mereka dibebaskan untuk melakukan apa saja, aku dr. Daulat Samosir, yang penting semua situasi dan kondisi rumah singgah bersih, dan kesehatan mereka selalu terpantau.

Dikatakan dr. Daulat Samosir, jika ada ibu yang mau melahirkan baru datang ke puskesmas, maka akan dikenakan denda adat, karena tidak mengindahkan permintaan dari petugas puskesmas.

Setelah dua tahun berjalan, ujar dr. Daulat Samosir, akhirnya pelaporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten TTS bahwa kematian ibu melahirkan di Desa Sei adalah nol Persen.

“Bagi saya ini pencapaian luar biasa, saya tidak perlu penghargaan tapi puas bisa merubah jumlah tersebut, dan membuat saya bisa tersenyum,” akunya.

Bahkan yang lebih membahagiakan dirinya, tidak ada lagi ibu hamil yang bekerja keras untuk keluarga, sedangkan suaminya mabuk miras.

“Sekarang suami yang kerja keras untuk istri dan keluarganya, apalagi kalau istrinya hamil harus diberi perhatian lebih, seperti jaga makanan dan minuman yang bermanfaat buat ibu dan bayi,” tegas dr. Daulat Samosir.

Pihaknya juga kurang berpihak tentang program makanan sehat untuk bayi, yang mnjadi program Dinas Kesehatan.
“Harusnya diberi bayi diberi perhatian sejak dalam kandungan, bukan setelah lahir,,” pungkas dr. Daulat Samosir. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *