BERITABUANA.CO, KUPANG – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Kupang tidak hanya mengurus Rospita Bhakara saat sakit saja, tapi juga memakamkan wanita lanjut usia (lansia) yang terlantar tersebut, saat meninggal.
“Rospita Bhakara usianya sekitar 60 Tahun, mengidap penyakit komplikasi, selama ini dia hidup sebatang kara dan terlantar,” ujar Kepala Dinas Sosial Kota Kupang, Lodywik Djungu Lape di Kupang, Selasa (14/7/2020).
Secara rinci Lodywik Djungu menceritakan kronologisnya bahwa dari RSUD WZ. Yohanes Kupang menginformasikan bahwa ada pasien atas nama Rospita Bhakara dirawat di rumah sakit tersebut, yang hidupnya sebatang kara. Dan pihak RSUD menuntut harus bayar biaya perawatannya, maka Dinsos mengurus di BPJS Kesehatan.
“Kamu berusaha mencari anggota keluarganya, tapi tidak pernah ditemukan. Bahkan ketika menghubungi salah satu keluarga yang ada di Medan, tidak berhasil dihubungi, telepon kami tidak direspon sama sekali,” papar Lodywik Djungu.
Diakui Lodywik Djungu, pihaknya juga telah menghubungi Paguyuban Medan yang ada di Kota Kupang, dan menurut pengurusnya mereka pernah mengurus Rospita dan memulangkan ke Medan Provinsi Sumatera Utara.
“Jadi kalau Rospita datang kembali ke Kota Kupang, mereka tidak tahu dan tidak mau bertanggung jawab,” ujar Lodywik Djungu.
Ketika Rospita sudah diperbolehkan pulang, aku Lodywik Djungu, maka dititipkan di Panti Puri Bunda Manulai. Ternyata beberapa minggu lalu sakitnya kambuh lagi, dan dibawa ke rumah sakit yang sama.
“Ternyata pada Minggu (12/7/2020) Rospita meninggal dunia. Kami pikir RSUD WZ Yohanes Kupang sudah mengurus hingga pemakaman, ternyata jenazahnya hanya disimpan di freezer Instalasi Pemulasaraan Jenazah (IPJ) .
Maka sejak kemarin kami urus dan hari ini memakamkannya di Fatukoa,” tandas Lodywik Djungu.
Dikatakan Lodywik Djungu, saat ini Dinsos Kota Kupang tidak memiliki dana untuk pengurusannya, terpaksa harus mencari sumbangan agar bisa beli peti dan mengurus lubang pemakaman. (iir)
