BERITABUANA.CO, CIANJUR – Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Cianjur Beni Irawan mengatakan, 354 desa yang tersebar di Kabupaten Cianjur saat ini tengah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) dengan waktu yang berbeda.
Pelaksanaan penyaluran BLT, DD maupun Bantuan Sosial (Bansos) bagi masyarakat desa yang terdampak pandemi Covid-19 diimbau agar hati-hati dan dapat mempertanggungjawabkan anggaran Covid sesuai regulasi atau peraturan yang ada. “Diharapkan bantuan ini tepat sasaran dan dapat dinikmati oleh warga yang berhak sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM)” tutur Beni di Cianjur, Jumat (12/6/2020).
Mengenai sasaran BLT dan DD, menurutnya, kepada warga yang sama sekali tidak mendapatkan bantuan baik itu PKH, BNPT, Banprov maupun Bansos lainnya. Maka Kades perlu melakukan evaluasi dan verifikasi ulang data KPM.
“Desa memiliki hak untuk merubah data KPM Bansos dari Kabupaten dan data BLT DD, itu jika ada data penerima bantuan double/ganda” jekas Beni.
Terkait dengan itu pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) APDESI Kabupaten Cianjur, diharapkan agar mereka bisa mematuhi dan sesuai aturan yang menjadi landasan hukum PMK 35 /PMK 07 /2020 tentang Pengelolaan TKDD TA 2020.
Menurut Beni, Penyesuaian Dana Desa untuk besaran BLT Rp.600.000/ KPM/bulan selama 3 bulan. Dianggarkan dalam APBDes, di bawah Rp.1 miliar sebesar 25% DD/tahun. Sedangkan Rp.1 M -Rp.1,2 M sebesar 30%, dan Rp.1,2 M keatas besarannya 35 %.
“Kalaupun ada perubahan untuk penambahan besaran BLT harus atas dasar persetujuan Bupati” terangnya.
Di tengah pandemi Covid -19, ujar Beni, saat ini dana desa untuk infrastruktur dialihkan ke BLT Desa, bahkan ada wacana penambahan tiga bulan lagi dengan besaran Rp.300 ribu/PKM. Selain BLT, desa kini tengah menggulirkan bantuan dari Pemkab Cianjur berupa minyak dua kilogram, Sarden, Mie instan, dan beras. ( Ys)