Kata Pengamat, THR Bagi Pejabat Tinggi Ditiadakan Tak Usah Dikeluhkan

by
Adilsyah Lubis, pegiat anti korupsi.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pengamat dan penggiat anti korupsi, Adilsyah Lubis menilai langkah pemerintah yang meniadakan pemberian tunjangan hari raya (THR) untuk pejabat tinggi negara tahun ini, merupakan hal yang wajar. Pesan penting dibalik keputusan itu adalah perlunya saling bergandengan tangan, rela berkorban untuk menghadapi bencana nasional non alam yang sedang dihadapi saat ini.

“Kalau THR para pejabat itu ditiadakan dulu sekarang, saya kira wajar-wajar saja, tak usah dikeluhkan,” kata Adilsyah menjawab beritabuana.co di Jakarta, Kamis (16/4/2020).

Seperti disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, alasan pemerintah meniadakan THR bagi pejabat tinggi negara karena sebagian anggaran negara dialokasikan untuk penanganan virus corona atau Covid-19. Pejabat yang dimaksud adalah mulai dari Presiden, Wakil Presiden, para menteri, anggota DPR, MPR dan DPD, serta untuk kepala daerah dan pejabat negara lain dalam hal ini pejabat eselon I dan eselon II.

Sedang THR untuk aparatur sipil negara eselon III ke bawah tetap disediakan dan dicairkan meski komponennya hanya gaji pokok dan Tunjungan melekat.

Pengalokasian sebagian anggaran THR para pejabat tinggi negara tersebut untuk menghadapi virus corona kata Adilsyah Lubis hendaknya bisa dipahami oleh semua pihak. Pasalnya kata Adilsyah, wabah virus corona sudah menjadi bencana nasional dan sudah ditetapkan oleh pemerintah.

“Karena itu mereka yang tidak menerima THR supaya tidak merasa dirugikan. Sebaliknya, perlu kekompakan , sama-sama mau berkorban ditengah kondisi keuangan negara yang sedang memprihatinkan,” imbuhnya.

Lagi pula sambung Adilsyah, THR yang diterima oleh para pejabat tinggi negara tersebut, jumlahnya tidak terlalu besar. Pengaruhnya tidak terlalu signifikan bagi kelanjutan kehidupan mereka. Keuangan mereka tetap stabil karena gaji ditambah tunjangan lain yang diterima pun sudah mencukupi.

“Penghasilan bulanan mereka kan cukup besar. Jadi jika THR nya dihapus tahun ini, ya saya kira wajar-wajar saja,” imbuhnya lagi.

Berbeda dengan ASN eselon III ke bawah, THR tersebut kata dia jelas berpengaruh pada kondisi keuangan mereka.

“Bagi eselon III ke bawah, uang THR dirasa bermanfaat,” pungkas Adilsyah. (Asim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *