BERITABUANA.CO, JAKARTA – Perkembangan teknologi digital memungkinkan munculnya model-model bisnis baru yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Apalagi, Indonesia memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang sangat besar dari perkembangan teknologi digital.
Koordinator Wilayah Program Keluarga Harapan (Korwil PKH) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Siti Maryatun Ibtiyah mengatakan, di era sekarang, teknologi digital sudah menyatu dengan kebutuhan masyarakat. Karena itu sudah semestinya, Keluarga Penerima Manfaat dari PKH memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan pendapatan.
“Teknologi bisa dipakai belajar promosi, jual beli, hiburan, menciptakan inovasi dan kreatifitas,” kata Siti dalam diskusi #MakinCakapDigital Kemenkominfo berkolaborasi dengan Siberkreasi bertajuk “Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat” pada Jumat (28/10/22).
Menurut Siti, pemasaran online kini menjadi tempat jualan yang menjanjikan. Sebab, hemat biaya sewa, bebas penunggu toko (lebih dibutuhkan ke admin yg mengelola).
Kemudian, penjualan produk/ jasa dapat lebih terpantau, tempat/gudang tidak utama, bisa gudang sendiri maupun
bersama.
“Lewat teknologi kerja sama akan saling menguntungkan. Saling menguntungkan misalnya, antar peserta PKH. Karena sekitar 13 ribu peserta PKH DIY tercatat di kami,” kata Siti.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DIY Sigit Alfianto menjelaskan, kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat menikmati segala macam pilihan dan kesempatan dalam pemenuhan kebutuhan dasarnya. Seperti, makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
“Kemiskinan berdampak pada 3 aspek utama dalam kehidupan keseharian. Kualitas pengasuhan, keterbatasan kemampuan memenuhi kebutuhan nutrisi dan, kekerasan,” kata Sigit.
Dampak kemiskinan pada anak ialah keterbatasan kesempatan dalam menerima nutrisi yang cukup, tingkat pendidikan yang lebih rendah.
“Buruknya pengasuhan, dan motivasi anak bergeser dari sekolah kepada
bekerja untuk mendapat penghasilan tambahan,” ucapnya.
Dampak lainnya terjadi pada keluarga. Karena, sering berhutang kepada keluarga terdekat, koperasi atau pihak lainnya yang kadang diiringi dengan bunga tinggi.
Untuk itu, ia menilai, peran SDM PKH membantu membangun kemampuan KPM agar mereka bisa merumuskan persoalan sendiri, mengambil keputusan sendiri, serta menentukan masa depannya sendiri. Termasuk mendorong KPM mengubah perilaku keluarga ke arah yang lebih baik.
“Berkontribusi dalam pengelolaan
keuangan dan perencanaan usaha untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga melalui pemberdayaan,” tuturnya.
Dosen Desain Media, Komunikasi dan Film Politeknik Bina Madani Cikarang, Yudha Wibisono, lebih menjelaskan pada keamanan digital. Sebab, keamanan digital ini merupakan isu yang santer dibicarakan belakangan ini.
“Mengingat hampir semua aktivitas dilakukan secara online. Aset dan identitas seperti scan KTP atau SIM yang tersimpan secara digital rawan disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” kata Yudha.
Bagi Yudha, keamanan digital adalah salah satu upaya perlindungan aset dan identitas pribadi di media digital. Keamanan digital memiliki perbedaan yang fundamental bila dibandingkan dengan keamanan siber.
Bila keamanan siber cenderung melindungi secara teknis baik dari jaringan, sistem komputer hingga penyimpanan dari akses yang tidak memiliki izin, keamanan digital secara spesifik memberikan jaminan keamanan informasi data pengguna.
“Meski sejumlah layanan online memiliki sistem keamanan digital yang mumpuni, tidak ada salahnya melakukan langkah-langkah preventif untuk mencegah terjadinya pencurian data,” ujar Yudha.
Yudha memberikan beberapa tips menjaga keamanan digital. Pertama, jangan pernah menyimpan informasi pribadi seperti scan KTP, SIM atau Kartu Keluarga secara online atau bahkan di media sosial.
“Saat ini memang ada banyak layanan cloud yang memungkinkan penggunanya untuk menyimpan data secara
online,” kata Yudha.
Kedua, pilih website yang aman. Ada kalanya mungkin Anda membutuhkan data pribadi untuk dibagikan sebagai syarat-syarat registrasi atau sejenisnya.
Sebelum mengirimkan data, periksalah keamanan website tersebut. Pastikan website yang Anda pakai minimal memiliki sertifikat SSL di dalamnya.
“Untuk mengetahui apakah suatu website memiliki sertifikat SSL, Anda cukup melihat ikon gembok yang terdapat di ujung paling kiri kolom URL,” ucapnya.
Ketiga, pastikan koneksi internet aman.
Apa pun aktivitas online yang dilakukan, baik itu berbelanja atau melakukan transaksi perbankan di sebuah situs online, pastikan koneksi yang digunakan aman. Hindari menggunakan internet umum seperti jaringan WiFi umum atau sejenisnya karena ada kemungkinan data Anda bisa bocor di jaringan tersebut.
Keempat, pakai kata sandi yang kuat.
Apakah Anda termasuk orang yang menggunakan tanggal lahir sebagai kata sandi atau PIN untuk sejumlah layanan online? Jika iya, maka segeralah ganti kata sandi tersebut dengan kata sandi lain yang sulit ditebak.
Kombinasi antara huruf, angka dan simbol bisa jadi pilihan untuk semakin membuat kata sandi Anda semakin rumit.
Menggunakan kata sandi yang lemah membuat peretas mampu menjebol akun Anda dengan metode brute force. Hindari pula menggunakan kata sandi yang sama di setiap platform untuk mencegah peretasan multi-platform.
Kelima, lakukan autentikasi dua faktor.
Bila aplikasi atau website Anda memiliki fitur autentikasi dua faktor, tidak ada salahnya untuk mengaktifkan fitur tersebut untuk mencegah akun Anda digunakan oleh pihak lain.
Autentikasi dua faktor bisa dalam bentuk sidik jari, wajah dan kode OTP. Apa pun
bentuknya, autentikasi akan mencegah pencurian data dari pengguna yang tidak semestinya.
Keenam, gunakan enkripsi pada aset digital. Sistem enkripsi untuk aset digital biasanya dipakai oleh seniman-seniman digital yang ingin mempromosikan hasil karya mereka tanpa risiko karya tersebut dicuri orang lain. Keberadaan enkripsi ini akan mencegah orang lain untuk mengklaim data yang Anda miliki.
Terakhir, cek kembali link tak dikenal. Yudha mengingatkan, jangan asal mengklik link yang diberikan oleh orang tak dikenal. Link-link seperti ini ditakutkan merupakan link jebakan yang mengarahkan seseorang menuju ke situs berbahaya. Website tujuannya dapat berupa situs phishing yang tampilannya mirip dengan website aslinya.
“Jangan sampai Anda telanjur memasukkan data-data pribadi sebelum memastikan apakah link tersebut benar-benar asli dan kredibel,” tukasnya. (Kds)
Catatan:
Informasi lebih lanjut dan acara literasi digital GNLD Siberkreasi dan #MakinCakapDigital lainnya, dapat mengunjungi info.literasidigital.id dan mengikuti @siberkreasi di sosial media.