Inflasi Januari 2022 Lebih Tinggi Dibandingkan Inflasi 2021

by
Plt. Kepala BPS Provinsi NTT, Adi H. Manafe

BERITABUANA.CO, KUPANG – Inflasi yang terjadi di Provinsi NTT pada Januari 2022 ini, lebih tinggi jika dibandingkan Inflasi pada Januari 2021 (YoY).

Hal ini diungkapkan Plt. Kepala BPS Provinsi NTT, Adi H. Manafe saat jumpa pers virtual, Rabu (2/2/2022).

“Inflasi di NTT pada Januari 2022 mencapai 1,01 Persen, lebih tinggi dibandingkan Inflasi pada Januari 2021 yakni 0,40 Persen,” tandas Adi Manafe.

Menurut Adi Manafe, pemberi andil terbesar Inflasi tahun ini pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 1,02 Persen.

Disusul kelompok Perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah
tangga sebesar 0,04 Persen.

Pada kesempatan tersebut, Adi Manafe juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK), pada bulan Januari 2022, Kota Kupang alami Inflasi sebesar 0,99 Persen, atau
terjadi kenaikan IHK dari 105,44 pada bulan Desember 2021 menjadi 106,48 pada Januari 2022.

“Inflasi di Kota Kupang didorong kenaikan indeks harga pada lima dari
11 kelompok pengeluaran, dimana kenaikan indeks terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,87 Persen diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,55 persen,” papar Adi Manafe.
Untuk Kota Maumere, tambah Adi Manafe, penghitungan IHK pada bulan Januari 2022, alami Inflasi sebesar 1,31 persen, atau terjadi kenaikan IHK dari 106,86 pada bulan Desember 2021 menjadi 108,26 pada Januari
2022.

“Pemicu Inflasi di Kota Maumere adalah karena kenaikan indeks harga
pada tujuh dari 11 kelompok pengeluaran,” ujar Adi Manafe.

Dikatakan Adi Manafe, Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan
indeks harga terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau
sebesar 3,18 persen diikuti oleh kelompok transportasi sebesar 0,49
Persen.

“Sedangkan Inflasi di Kota Waingapu sebesar 0,92 Persen, atau terjadi penurunan IHK dari 107,35 pada bulan Desember 2021 menjadi 108,34 pada Januari 2022,” tegas Adi Manafe.

Diakui Adi Manafe, pemicunya karena kenaikan indeks harga pada empat
dari 11 kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks harga terbesar adalah kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,64 Persen diikuti oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,59 Persen.

“Searah dengan kondisi bulan Januari 2021 dimana Kota Waingapu mengalami Inflasi sebesar 0,24 Persen, pada Januari 2022 ini Kota Waingapu mengalami Inflasi yaitu sebesar 0,92 Persen,” jelasnya.

Menuut Adi Manafe, kelompok pengeluaran yang memberikan andil terbesar dalam pembentukan Inflasi Kota Waingapu bulan Januari 2022 adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,69 Persen. (iir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *