BERITABUANA.CO, JAKARTA – Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono mengatakan, berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi tektonik yang mengguncang Pesisir Timur Honshu, Jepang, yang berkuatan magnitudo 6,8, pada Minggu (9/11/2025) pukul 15:03:37 WIB, tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia.
Gempa gempa bumi yang memiliki magnitudo 6,8 itu sendiri, dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 39.396° LU; 143.411° BT, terjadi di kedalaman 10 kilometer (km).
Mengacu pada lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa dangkal yang disebabkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara. Guncangan gempa bumi ini memiliki mekanisme naik.
Oleh karena itu, masyarakat pesisir di wilayah Indonesia diimbau agar tetap tenang.
“Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut. BMKG akan terus memonitor perkembangan dampak gempa bumi ini dan segera menginformasikan kepada stakeholder, media dan masyarakat,” ungkap dia dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025).
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, terdapat tiga gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M5,9 dan magnitudo terkecil M5,5 hingga 09 November 2025 pukul 15.50 WIB.
Masyarakat pun diminta mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. (Kds)







