BERITABUANA.CO, KUPANG – PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah (UIW) NTT terus kerja keras, mengatasi gangguan listrik di Pulau Timor, hingga kondisi kembali pulih dan aman.
Dalam siaran persnya, Rabu (5/11/2025), PLN UIW NTT menyampaikan mengenai gangguan listrik yang terjadi di Pulau Timor, dalam beberapa hari terakhir ini.
Sistem kelistrikan Pulau Timor didukung oleh beberapa pembangkit listrik dengan total kemampuan 200 MW.
Dengan kebutuhan listrik saat beban puncak mencapai 131 MW, masih tersisa cadangan daya sebesar 69 MW, sehingga pasokan listrik eksisting aman.
Gangguan aliran listrik yang terjadi beberapa hari ini bukan merupakan penghentian listrik yang direncanakan.
Padam ini timbul karena ada gangguan pada dua pembangkit listrik utama, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Timor Unit 1 dan Unit 2, masing-masing dengan kemampuan 50 MW. Ketika kedua pembangkit ini tidak dapat beroperasi, pasokan listrik menjadi berkurang.
Pada 31 Oktober, PLTU Timor Unit 1 tiba-tiba mengalami gangguan. Tim PLN menemukan kerusakannya dan dilakukan upaya perbaikan dengan estimasi selesai di tanggal 7 November 2025.
Namun tanggal 3 Nov 2025, pukul 00.43, PLTU Timor Unit 2 tiba-tiba mengalami ganguan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya gangguan pada Trafo peralatan pendukung.
Tim PLN melakukan upaya perbaikan dan tadi sore jam 16.06 sudah beroperasi kembali namun masih dipantau untuk mengantisipasi keamanan pembangkit.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur, F. Eko Sulistyono, menyampaikan, pihaknya sangat M memahami, bahwa gangguan listrik ini mengganggu aktivitas masyarakat di rumah, bisnis, dan pekerjaan.
“Tim kami bekerja siang malam tanpa henti, untuk memperbaiki pembangkit listrik dengan cepat dan aman. Kita upayakan jumat lusa sistem listrik Timor bisa normal kembali,” janji Eko.
Eko memberi apresiasi atas kesabaran dan kepercayaan masyarakat selama ini. Dukungan masyarakat menjadi tambahan energi dan lebih bersemangat, untuk terus memberikan pelayanan listrik yang baik untuk masyarakat Pulau Timor.
Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Emelia Julia Nomleni, mengajak masyarakat untuk memahami situasi ini dan bersama-sama mendukung PLN.
“Saya ingin berbicara langsung kepada seluruh masyarakat NTT tentang gangguan listrik yang terjadi di Kota Kupang. Saya sudah diskusi dengan PLN, dan mereka menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang menyebabkan pemadaman listrik,” ujar Emi Nomleni.
Dikatakan Emi Nomleni, beberapa hari terakhir pemadaman yang terjadi, adalah pekerjaan perbaikan yang memang direncanakan, namun ada juga gangguan yang terjadi di luar rencana.
“Oleh karena itu, PLN membutuhkan waktu untuk memperbaikinya. Mari kita semua mendukung dan memahami situasi yang dihadapi tim PLN, sehingga mereka bisa bekerja dengan optimal dan melayani kita dengan baik,” ujar Emi Nomleni.
Beliau juga menekankan pentingnya komunikasi yang jelas, dan sudah meminta kepada pln, agar terus memberitahukan masyarakat tentang kondisi yang sedang terjadi, sehingga semua bisa memahami dan mempersiapkan diri.
“Ke depannya, saya berharap gangguan mendadak seperti ini bisa dikurangi dan dicegah. Kami tetap memberikan dukungan penuh kepada PLN agar terus melayani masyarakat dengan baik. Terima kasih,” harap Emi Nomleni.
Selain pembangkit jenis PLTU, PLN juga terus berusaha menambah pembangkit listrik yang ramah lingkungan, seperti panel surya, air dan panas bumi, sebagai wujud upaya rurut menjaga kelestarian lingkungan untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Meskipun Pulau Timor sedang menghadapi gangguan listrik ini, semangat kerjasama antara PLN, pemerintah daerah, dan masyarakat tetap menjadi kekuatan terbesar.
Semoga tim PLN yang bekerja keras siang malam bisa menyelesaikan perbaikan dengan lancar dan aman sesuai rencana. Dengan rencana beroperasinya kembali Pembangkit PLTU Timor Unit 1 pada 7 November 2025 malam, Pulau Timor akan segera memasuki masa yang lebih baik dengan listrik yang stabil, sehingga aktivitas masyarakat terkait usaha, bisnis, dan kehidupan masyarakat bisa berjalan lebih lancar.
“Kami berterima kasih atas kesabaran, pengertian, dan dukungan masyarakat selama ini. Bersama-sama, kita bangun Pulau Timor yang terang dan sejahtera,” tegasnya. (*/iir)





