Sultan: Pemuda yang Minat di Bidang Politik Harus Memiliki Nilai Budaya Bangsa

by
Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin. (Foto: DPD RI)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pemuda Indonesia yang memiliki minat untuk mengabdi di bidang politik harus mengedepankan nilai-nilai budaya bangsa, dan menjaga reputasi pribadi.

Disamping itu, juga harus memiliki kapasitas intelektual, wawasan kebangsaan dan berintegritas.

“Pemuda Indonesia perlu berhati-hati dalam menjaga reputasi pribadi di era digital. Reputasi adalah hal yang istimewa dan sangat berharga terutama bagi aktivis sosial dan politik,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan Bachtiar Najamudin, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/10/2025). Sultan sendiri menyampaikan hal dalam forum Pemuda Parlemen di Gedung DPR RI Senayan, beberapa hari lalu.

Sultan menerangkan, di tengah dunia yang bergerak cepat, diwarnai revolusi digital, krisis iklim, dan perubahan sosial yang dinamis, demokrasi tidak boleh berjalan sendiri tanpa melibatkan kekuatan terbesar bangsa. Kekuatan terbesar tersebut yaitu pemuda dan budaya bangsa sebagai benteng pertahanan moral.

“Dari tema yang diangkat, ‘Pemuda Berkontribusi, Demokrasi Bertransformasi’, merupakan cerminan keyakinan bahwa transformasi demokrasi tidak mungkin terjadi tanpa partisipasi aktif generasi muda yang berkebudayaan,” tegas Mantan aktivis Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bengkulu tersebut.

Sultan menaruh kepercayaan kepada generasi yang berani berpikir kritis, berjiwa inovatif, dan memiliki kepedulian terhadap masa depan bangsa, serta bumi ditinggali bersama sesuai nilai-nilai budaya daerah.

Generasi muda adalah kekuatan social movement yang jika disatukan akan mempengaruhi proses politik suatu bangsa. Oleh karena kekuatan sosial yang besar ini harus ditampung dan dikaderkan secara intensif agar dapat mendukung program pembangunan pemerintah,” terang penulis buku Green Democracy itu.

Dalam kesempatan tersebut, Sultan kembali mengajak Peserta Pemuda Parlemen 2025 untuk terus berkontribusi dalam membangun demokrasi Indonesia.

“Demokrasi hijau yang pro growth, pro poor, pro youth, dan pro ecology. Itulah esensi Green Democracy yang kami gagas sesuai pengalaman kami sejak menjadi aktivis pemuda hingga dipercaya menjadi Ketua DPD RI,” pungkasnya. (Kds)