BERITABUANA.CO, WASHINGTON — Pemerintahan Donald Trump meminta Kongres mengalokasikan tambahan dana sebesar US$58 juta, untuk memperkuat keamanan cabang eksekutif dan yudikatif setelah penembakan fatal terhadap tokoh konservatif Charlie Kirk di Utah pekan ini.
Sebagaimana dikutip, Minggu (14/9/2025) permintaan itu diajukan agar dimasukkan dalam rancangan undang-undang (RUU) pendanaan sementara yang harus disahkan sebelum 30 September, batas akhir berlakunya anggaran federal saat ini.
Pihak Gedung Putih menyebut langkah ini sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman terhadap pejabat publik, termasuk setelah upaya pembunuhan terhadap Trump pada masa kampanye tahun lalu.
Pemerintah juga memberi sinyal dukungan bagi perluasan perlindungan terhadap anggota parlemen, meski keputusan rinci mengenai mekanisme dan anggaran tambahan tetap berada di tangan Kongres.
Seperti diketahui, penembakan Kirk, terjadi saat ia menghadiri sebuah acara universitas, mengguncang politik nasional dan memperbarui perdebatan mengenai keselamatan pejabat publik Amerika.
Di saat bersamaan, Kongres terjebak dalam tarik ulur politik mengenai anggaran jangka pendek. Partai Republik mendorong agar pemerintah tetap beroperasi bulan depan, namun menolak tuntutan Demokrat untuk memasukkan ketentuan perawatan kesehatan, termasuk subsidi Obamacare.
Demokrat telah berjanji akan memblokir setiap rancangan undang-undang yang mengabaikan isu layanan kesehatan, sementara sebagian Republikan moderat membuka peluang kompromi demi mencegah lonjakan premi yang dapat memengaruhi jutaan warga Amerika. (Red)