Dukung Konektivitas Transportasi Perairan, AirNav Fasilitasi Uji Coba Operasional Pesawat Amfibi

by
ATC memberikan pemanduan hingga pilot dapat melihat water runway, untuk selanjutnya seluruh proses pendaratan menjadi kewenangan penuh pilot. Sebaliknya. saat lepas landas, di mana komunikasi dengan menara kontrol dilakukan setelah pilot berhasil melakukan lepas landas. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – AirNav Indonesia melalui kantor cabang Makassar Air Traffic Service Center (MATSC), memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan uji coba operasional pesawat amphibi (seaplane) berjenis Cessna 172SP milik Akademi Penerbangan Indonesia (API) Banyuwangi, di Taman Andalan, Center Point ofm.mķ Indonesia (CPI), Makassar, Sulawesi Selatan.

EVP of Corporate Secretary AirNav Indonesia kepada beritabuana.co di Jakarta, Kamis (14/8/2025) menyebutkan Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Capt. Nurcahyo Utomo yang hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Senin (11/8/2025) menjelaskan pelayanan navigasi yang diberikan AirNav Indonesia merupakan salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap upaya pemerintah dalam mendorong penguatan konektivitas melalui pembangunan sektor transportasi bagi masyarakat secara lebih luas.

”Operasional seaplane di Makassar ini menjadi langkah awal pengembangan layanan transportasi udara di Indonesia. Ini merupakan inovasi yang dapat meluaskan jangkauan transportasi udara ke wilayah-wilayah terpencil. Dampak positif yang akan dihasilkan tentunya akan sangat besar bagi masyarakat dan bangsa ini, dan AirNav tentunya harus menjadi bagian dalam projek tersebut,” tutur Capt. Nurcahyo.

Capt. Nurcahyo, didampingi General Manager AirNav Indoensia Kantor Cabang MATSC Kristanto mengatakan sektor transportasi memiliki kaitan erat dengan konektivitas wilayah, mobilitas manusia dan barang, serta distribusi barang. Karenanya sektor transportasi menjadi bagian penting dan menjadi urat nadi perekonomian nasional. Transportasi juga merekatkan dan mengintegrasikan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia dan merupakan instrumen penting bagi ketahanan nasional.

Menurutnya, dukungan sektor transportasi secara langsung dapat dilakukan pada seluruh Visi dan Misi Asta Cita Pemerintah dalam bentuk kebijakan dan program sektor transportasi untuk mendorong pemerataan pembangunan sarana, prasarana, dan layanan transportasi di seluruh Indonesia.

Secara Teknis, tambah Nurcahyo, secara prinsip, prosedur pelayanan navigasi udara untuk seaplane sama dengan pesawat komersial pada umumnya. Yaitu setiap pergerakan pesawat wajib mengikuti instruksi ATC untuk menjaga separasi dan keselamatan. ”Peran AirNav Indonesia di sini adalah untuk memberikan dukungan secara maksimal, tentunya dengan memprioritaskan keamanan, keselamatan, keteraturan, dan kelancaran penerbangan,” ucapnya.

Sebagai bentuk dukungan, imbuhnya, AirNav Indonesia telah menyiapkan Temporary Letter of Coordination Agreement (TLOCA) bersama Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi selaku operator seaplane. Dokumen ini mengatur koordinasi kedua pihak agar operasional penerbangan di wilayah Bandara Sultan Hasanuddin dapat berlangsung selamat, tertib, dan lancar. Selain itu, Temporary Standard Operational Procedure (TSOP) juga disusun sebagai panduan bagi Air Traffic Controller (ATC) dalam memberikan pemanduan lalu lintas udara khusus untuk penerbangan seaplane.

Dikatakan, prosedur lengkap ini mengatur secara komprehensif mekanisme mulai dari pengisian flight plan, penggunaan frekuensi, standar phraseology komunikasi pilot–ATC, penanganan perubahan cuaca mendadak, hingga contingency plan jika terjadi kendala komunikasi atau keadaan darurat. Tujuannya adalah agar seluruh pihak memiliki kesepahaman dan prosedur baku dalam setiap skenario operasional.

”Perbedaan terletak pada lokasi pendaratan dan keberangkatan yang berada di atas permukaan laut. water runway, holding position, serta prosedur keberangkatan dan kedatangan memerlukan koordinasi intens antara pilot dan ATC,” jelas Capt. Nurcahyo, seraya menyebutkan rute uji coba ini melayani Bandara Sultan Hasanuddin menuju Water Runway di Center Point of Indonesia (CPI) dan sebaliknya. (Yus)