AIESEC UI & Dinsos Depok Latih Penyandang Disabilitas Keterampilan Daur Ulang Limbah

by
Kepala Dinas Sosial Kota Depok Devi Maryori (tengah), saat memberikan sambutan, dalam acara worshop SDG dan pelatihan daur ulang bagi penyandang disabilitas, di Gedung Perpustakaan Depok. (Foto: msi)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok melalui Dinas Sosial (Dinsos), terus mendorong terwujudnya kota yang inklusif dan berkelanjutan.

Salah satu langkah nyatanya, yakni melalui pelatihan daur ulang limbah bagi penyandang disabilitas yang digelar di Aula Perpustakaan, Balai Kota Depok, Kamis (10/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Workshop Sustainable Development Goals (SDG) hasil kolaborasi antara Dinsos Kota Depok, dengan AIESEC in Universitas Indonesia.

Yaitu, sebuah organisasi internasional non-pemerintah, yang berfokus pada pengembangan kepemimpinan pemuda dan pertukaran global.

Sedikitnya 20 peserta penyandang disabilitas, mengikuti pelatihan yang dikemas secara edukatif dan ramah difabel.

Mereka dibekali keterampilan mendaur ulang limbah, dengan pendekatan yang aplikatif dan relevan dengan kondisi sosial di masyarakat.

Kepala Dinas Sosial Kota Depok Devi Maryori, menyampaikan apresiasinya kepada AIESEC UI atas komitmen dalam memberdayakan penyandang disabilitas, melalui kegiatan yang berorientasi pada pembangunan berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen AIESEC UI, dalam memfasilitasi kegiatan daur ulang limbah, dengan pendekatan edukatif yang inklusif dan memberdayakan,” paparnya.

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menambah wawasan dan keterampilan peserta, tetapi juga membawa pesan kuat bahwa setiap individu termasuk penyandang disabilitas, memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan kota.

“Setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik atau latar belakang, memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan,” tukasnya.

Devi menambahkan, pelatihan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Pemkot Depok, yakni pembentukan Rumah Kreatif Anak Istimewa yang menjadi ruang ekspresi dan pelatihan bagi warga difabel.

Ke depan, ia berharap kerja sama dengan berbagai pihak dapat diperluas ke program-program pemberdayaan lainnya.

“Agar makin banyak penyandang disabilitas, yang merasakan manfaat langsung dari kebijakan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Rki)