Wali Kota Christian Apresiasi Lokasi Masjid Berdampingan dengan Gereja

by
Wali Kota Kupang, Christian Widodo saat beri sambutan peletakan batu pertama Masjid Al-Muttaqin. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo memberi apresiasi lokasi Masjid Al-Muttaqin yang berdampingan langsung dengan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

“Ini simbol hidup toleransi antarumat beragama di Kota Kupang,’ ujar Christian Widodo saat menghadiri peletakan batu pertama renovasi Masjid Al-Mutaqqin, Senin (23/6/2025).

Dikatakan Christian Widodo, peletakan batu pertama ini bukan hanya simbol dimulainya pembangunan fisik, tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen kebersamaan, kasih, dan toleransi di tengah masyarakat.

“Renovasi rumah ibadah bukan sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga merawat harapan, memperkuat nilai-nilai keimanan, dan menumbuhkan rasa persaudaraan di tengah masyarakat,” tegas dia.

Wali Kota juga menyampaikan bahwa Kota Kupang berhasil menempati posisi ke-9 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) tahun 2024 versi SETARA Institute. Prestasi tersebut, perlu terus dijaga dan ditingkatkan bersama.

“Perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan dan kekayaan bagi kita semua di Kota Kupang,” tambah Christian Widodo.

Lebih lanjut, Wali Kota menekankan pembangunan sebuah kota tidak hanya diukur dari infrastruktur, tetapi juga dari kualitas kehidupan sosial dan kebersamaan warganya.

“Membangun kota bukan hanya soal gedung tinggi atau jalan lebar, tetapi menghadirkan udara pagi yang sejuk, pendidikan yang baik, dan pemimpin yang saling menghormati. Kota ini bukan sekadar warisan leluhur, tetapi pinjaman dari anak cucu kita,” tuturnya.

Wali Kota berharap proses pembangunan berjalan lancar dan hasilnya dapat digunakan secara maksimal oleh seluruh jamaah.

Ketua Pembina Yayasan Masjid Al-Mutaqqin, H. Abdul Kadir Goro, menjelaskan Masjid Al-Mutaqqin telah berdiri sejak 26 Desember 1997. Renovasi dilakukan karena daya tampung yang tidak lagi mencukupi, serta kerusakan struktural seperti retaknya tiang-tiang bangunan.

“Dengan lahan yang terbatas, renovasi akan difokuskan pada pembangunan dua lantai, agar lebih optimal melayani kebutuhan jamaah,” akunya. (iir)