BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, M. Nasir Djamil, mengapresiasi optimisme pemerintah dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Namun, ia mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak akan tercapai tanpa jaminan keamanan dan stabilitas sosial.
Pernyataan ini disampaikan Nasir menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto yang diwakili Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (20/5/2025) kemarin, yang mengagendakan penyampaian kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2026.
“Tidak ada pembangunan tanpa kedamaian. Damai itu artinya tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat. Kedamaian itu berkorelasi langsung dengan iklim usaha dan investasi,” ujar politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Lantas ia menekankan pentingnya peran aparat penegak hukum seperti kepolisian dan kejaksaan dalam menjaga stabilitas. Nasir menyoroti perlunya pendekatan preventif dan deteksi dini terhadap potensi gangguan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, khususnya di sektor riil.
“Selain penindakan, upaya pencegahan harus dimaksimalkan agar ruang usaha tetap kondusif. Bisnis besar memang penting, tetapi mengabaikan usaha kecil dan menengah sama saja membiarkan kesenjangan ekonomi semakin melebar,” kata Nasir.
Sebagai anggota Parlemen yang telah lebih dari dua dekade mengabdi di Senayan, Nasir mendorong pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan perhatian serius terhadap sektor keamanan dan pendukungnya. Menurutnya, stabilitas tersebut akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat dan pengendalian harga kebutuhan pokok. ***





