BERITABUANA.CO, JAKARTA – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja gemilang secara konsolidasi hingga akhir Oktober 2024 dengan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan telah mencapai 89% dari target perusahaan.
“Capaian ini tak lepas dari upaya masif dalam transformasi digital yang dilakukan perusahaan. Selain Raihan pendapatan, laba perusahaan juga tumbuh 8% year-on-year (YoY), mencapai Rp514 miliar, atau 77% dari target yang direncanakan,” ungkap Direktur Utama ASDP, Heru Widodo.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin kepada beritabuana.co di Jakarta, Kamis (5/12/2024) mengutip pernyataan Heru, pertumbuhan pendapatan ini telah menjadi tren positif dalam beberapa tahun terakhir. ASDP berhasil mencetak rekor pendapatan dan laba tertinggi dalam lima tahun terakhir. “Pendapatan dari sektor jasa penyeberangan naik dari Rp1,90 triliun pada 2019 menjadi Rp3,3 triliun pada 2023, rata-rata tumbuh per tahun 14,8%. Sementara itu, pendapatan dari sektor pelabuhan rata rata tumbuh pertahun 8,7%, dari Rp750 miliar pada 2019 menjadi Rp1,0 trilliun pada 2023,” tuturnya lagi.
Peningkatan ini, lanjut Heru, turut didukung oleh inovasi yang terus dikembangkan, salah satunya adalah terobosan penerapan implementasi layanan tiket online Ferizy guna memudahkan pengguna jasa membeli tiket kapan saja dan di mana saja.
“Layanan ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penumpang, tetapi juga mempercepat proses pembelian tiket, mengurangi antrean saat mau naik kapal ferry, dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik,” ujarnya.
“Inovasi digital yang kami lakukan bukan hanya meningkatkan performa ASDP, tetapi juga menjadi wujud komitmen untuk mendukung program pembangunan nasional Asta Cita yang dinahkodai oleh Presiden Prabowo Subiyanto,” ujar Heru menandaskan.
Sejalan dengan itu, Shelvy Arifin menyatakan tiket ferry kini hanya dapat dibeli secara online. “Kami mengimbau masyarakat untuk memesan tiket lebih awal, karena penjualan di pelabuhan sudah tidak tersedia. Tiket dapat dipesan hingga H-60 sebelum keberangkatan, memberikan fleksibilitas bagi pengguna,” jelasnya.
Dikatakan, untuk kemudahan transaksi, ASDP menyediakan berbagai metode pembayaran, seperti transfer bank, virtual account, dan e-wallet seperti LinkAja, ShopeePay, OVO, dan DANA. Tiket juga dapat dibeli di sejumlah lokasi strategis yang telah disediakan untuk menjangkau lebih banyak masyarakat.
Ia menyebutkan, sejak diluncurkan pada 2020, layanan e-ticketing Ferizy menunjukkan pertumbuhan pesat. Jumlah pengguna meningkat dari 438.105 pada tahun pertama menjadi lebih dari 2,59 juta pada Oktober 2024. Keberhasilan ini bahkan telah diaplikasikan di Aceh, dan ASDP berencana memperluas layanan tiket online ke wilayah lain di Indonesia.
Selain digitalisasi, tambah Shelvy, kinerja positif ASDP didukung oleh upaya pengendalian biaya melalui program efisiensi yang diterapkan manajemen. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk terus berkontribusi pada pertumbuhan industri penyeberangan nasional dan mendukung perekonomian Indonesia secara keseluruhan. (Yus)