BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayati memberikan sejumlah masukan penting dalam rapat kerja persiapan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Novita menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan kelancaran transportasi serta keselamatan masyarakat dalam melakukan perjalanan.
Novita mengingatkan bahwa libur Nataru adalah agenda tahunan yang selalu dihadapi, karena itu, pihaknya berharap agar persiapannya semakin maksimal, terutama dalam mengurangi tingkat kecelakaan.
“Harapannya, besok perjalanan semakin lancar, dan kecelakaan dapat terus berkurang. Bahkan, kalau bisa, jangan sampai ada kecelakaan sama sekali,” kata Novita dalam Raker dalam rangka libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di Komisi V DPR RI, Rabu (4/11/2024).
Untuk diketahui, raker persiapan Nataru diikuti oleh mitra Komisi V DPR RI, seperti Menteri Perhubungan, Menteri PU, BMKG, Basarnas, dan Korlantas Polri.
Dalam hal persiapan infrastruktur, Novita menekankan perlunya perhatian khusus pada terminal-terminal, dengan memastikan kesiapan fasilitas dan petugas menghadapi lonjakan penumpang.
Selain itu, Novita juga mengingatkan pentingnya perbaikan dan pengawasan terhadap penerangan jalan umum, terutama di musim hujan yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan.
“Lampu jalan yang sudah rusak perlu segera diperbaiki, dan titik-titik jalan yang belum ada penerangan harus segera dipasang lampu,” jelasnya.
Legislator dari Fraksi Partai Gerindra ini juga menambahkan bahwa banyak aspirasi yang diterima terkait kondisi lampu jalan dan marka jalan yang belum memadai, serta pentingnya pengawasan dengan teknologi seperti CCTV atau drone memantau situasi lalu lintas.
“Perlu ada pengecekan di titik-titik rawan kecelakaan, terutama di jalan-jalan yang sepi atau minim penerangan,” kata Novita.
Lebih lanjut, Novita juga menyarankan agar persiapan ini disosialisasikan dengan baik kepada pemerintah provinsi dan kabupaten, untuk menghindari miskomunikasi dan memastikan koordinasi yang sistematis di semua tingkat pemerintahan. “Koordinasi antara pusat dan daerah harus berjalan dengan baik, agar kesiapan Nataru dapat dirasakan di seluruh wilayah,” ujar Novita.
Di sektor transportasi laut, Novita mengingatkan pentingnya kesiapan pelabuhan dan dermaga untuk mengantisipasi kemacetan serta penambahan fasilitas rest area untuk memudahkan pengguna jalan.
“Kita juga perlu memastikan keberadaan toilet-portabel di area-area rawan kepadatan,” tambahnya.
Di transportasi udara, Novita mengingatkan agar kesiapan bandara lebih diperhatikan, mengingat tingginya mobilitas penerbangan selama Nataru nantinya.
Termasuk, lanjut Novita soal harga tiket pesawat yang tidak boleh terlalu mahal, serta memastikan armada penerbangan yang digunakan benar-benar layak.
Tak lupa, Novita juga memberikan perhatian khusus kepada transportasi kereta api, yang menjadi pilihan primadona masyarakat. Ia meminta adanya penambahan jumlah gerbong, serta memastikan kesiapan alat screening narkoba maupun hewan yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang.
“Kita juga perlu mengantisipasi kejadian seperti yang baru-baru ini viral, terkait penemuan ular di gerbong kereta,” ujarnya.
Novita juga meminta agar Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memastikan kondisi jalan, khususnya di jalur tol dan jembatan, dalam kondisi aman dan layak. Di sisi lain, dirinya mengingatkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memberikan informasi cuaca yang lebih akurat, terutama terkait potensi bencana alam.
Terakhir, Novita juga mengimbau Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang terjadi di musim penghujan ini. Ia juga meminta agar Basarnas menambah armada seperti rigid bouyah boat (RBB) di daerah Cilacap, Jawa Tengah, yang berdekatan dengan laut.
“Kepada Kepolisian untuk memastikan pengaturan alur lalu lintas dilakukan dengan pendekatan yang humanis, agar masyarakat merasa aman dan nyaman selama perjalanan,” pungkasnya. (Jal)