Persani Berpartisipasi Dalam Penanganan Sampah di Kota Kupang

by
Persani NTT dan siswa SMP Negeri 17 Kota Kupang sepakat atasi sampah di kota Kupang. (Foto: iir)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Persoalan sampah dihadapi semua orang, begitu juga Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (Persani) NTT sebagai salah satu organisasi disabilitas, ikut fokus dalam penanganan sampah di Kota Kupang.

Hal ini terbukti beberapa waktu lalu, Persani NTT menggandengan SMP Negeri 17 Kota Kupang, dengan menggelar Sosialisasi Disabilitas, Pemilahan dan Bank Sampah

Kegiatan berlangsung di Aula SMPN 17 Kota Kupang, dengan melibatkan pihak Sekolah, Siswa, Mahasiswa Kampus Mengajar, Yayasan Plan Internasional Indonesia, Persani NTT serta narasumber dari Bank Sampah Mutiara Timor.

Nara sumber yang dihadirkan yakni Ketua Persani NTT, Serafina Bete dengan materi mengenai konsep dan etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas, lalu Januarius Nesi, Siswa SMPN 17 Kota Kupang sekaligus anggota Kelompok Disabilitas Kelurahan Naioni membawakan materi Pemilahan Sampah dan Meilsi Mansula dari Bank Sampah Mutiara Timor menyampaikan materi bank sampah.

Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan tindak lanjut, kelompok disabilitas di Kelurahan Nefonaek pada kegiatan Partisipatory Action Research (PAR), dalam projek Water for Woman yang didanai oleh Yayasan Plan Internasional Indonesia.

Kegiatan tersebut untuk mengingatkan para siswa di sekolah, agar paham mengenai konsep dan etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas.

Sehingga tidak melakukan bullying kepada teman yang disabilitas di sekolah, serta mereka juga paham mengenai sampah, jenis-jenisnya, bagaimana pemilahan sampah sehingga bisa menghasilkan uang.

Januarius Nesi selaku siswa sekaligus narasumber berterimakasih dan merasa bersyukur, serta senang atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Ini pengalamannya untuk pertama kali tampil di depan umum, menyampaikan sosialisasi kepada teman-teman sekolah, semoga kedepannya bila dipercayakan membawakan materi akan lebih baik lagi.

Jay juga menyampaikan apresiasi kepada Persani, yang sudah mensosialisasikan kepada siswa dan pihak sekolah, mengenai pemilahan sampah berdasarkan jenis serta materi disabilitas.

Sebagai penyandang disabilitas, dapat berperan dalam penanganan sampah, misalnya melalui bank sampah.

Bank Sampah dapat menjadi wadah bagi mereka diantaranya untuk bersosialisasi,belajar ketrampilan baru, mendapatkan penghasilan, melakukan edukasi atau promosi tentang pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.

Selain itu, setiap individu, termasuk penyandang disabilitas, memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan.

Beberapa cara untuk mengelola sampah dengan baik, antara lain memisahkan tempat pembuangan limah jenis organik dan anorganik, mengganti alas plastik dengan koran atau kardus.

Disamping itu juga mengubah limbah organik menjadi pupuk kompos, mendaur ulang limbah organik kering dan membersihkan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak.

Sedangkan Yucun Dianus Darma selaku Kepala Sekolah SMPN 17 Kota Kupang menuturkan bahwa, kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selama ini sampah tidak dipilah berdasarkan jenisnya, melainkan hanya dikumpulkan dalam satu tempat. Ternyata sampah juga dapat dijual ke bank sampah, ataupun di daur ulang kembali menjadi barang kerajinan.

Diharapkan kegiatan seperti ini bisa dilakukan lagi,bagar menjadi pengingat dan motivasi bagi pihak sekolah dan siswa, untuk mulai melakukan pemilahan sampah dan juga cara berinteraksi dengan penyandang disabilitas, agar tidak ada diskriminasi atau bullying di sekolah. (iir)