BERITABUANA.CO, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini mengharapkan pemerintah memiliki keseriusan lebih terhadap ekonomi kreatif Indonesia.
Ia berharap adanya regulasi yang tepat disertai kolaborasi yang serius antara pemerintah pusat dan daerah dalam menggarap ekonomi kreatif tersebut.
Novita berpandangan, ekonomi kreatif dapat menjadi solusi tepat yang bisa mewadahi anak-anak muda di tengah sulitnya mencari lapangan kerja. Bahkan, sektor ekonomi kreatif bila dikembangkan serius bisa menjadi mesin ekonomi baru bagi negara.
“Harapan saya, ekonomi kreatif ini meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global. Jadi, sebenarnya ekonomi kreatif kita sudah menyumbang GDP cukup besar bagi ekonomi nasional, hanya saja memang gaungnya belum bisa kami sentuh karena kami belum bisa menciptakan trend,” kata Novita usai rapat kerja dengan Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsyah, di Komisi VII DPR RI, Senin (18/11/2024).
“Dengan dukungan anggaran yang tepat, kita bisa membawa ekonomi kreatif kita ke kancah dunia,” tambahnya.
Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jatim VII (Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, dan Magetan) itu juga mengingatkan pentingnya negara melindungi hak kekayaan intelektual setiap karya-karya yang ada di daerah-daerah, kemudian IT, game, AI, dan lain sebagainya.
Menurut Novita, hal itu perlu dukungan keamanan dari negara kepada anak muda yang memang bergerak di sektor ekonomi kreatif.
Lalu , ketika ditanyakan dari daerah pemilihannya, apa yang bisa ditarik dari ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan atau yang bisa disinergikan atau dikolaborasikan?
Novita menyebutkan, untuk di Dapil dirinya sudah melakukan stimulus kepada anak muda agar bisa beradaptasi di sektor ekonomi kreatif. Politisi PDI Perjuangan ini pun juga berupaya menjadi pihak yang menjembatani antara ekonomi kreatif dengan UMKM.
Selama melakukan hal tersebut, Novita melihat perlu dukungan pendidikan di daerah pemilihannya. Meski demikian, dirinya mengatakan tetap melakukan pendekatan dengan menghidupkan creative hub yang berkolaborasi dengan afiliasitor tertentu.
“Dalam program prioritas Astacita, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Harus mampu menemukan solusi atas dominasi SDM yang masih rendah tentang pemahaman dunia ekonomi kreatif itu,” paparnya.
“Sentuhan pendidikan menjadi kunci menumbuhkan afiliate-afiliate kreatif baru untuk bisa mensupport pemasaran produk-produk UMKM kita,” pungkasnya. (Jal)