BERITABUANA.CO, TEHERAN – Iran telah melarang pager dan walkie talkie di semua penerbangan. Aturan ini dikeluarkan beberapa pekan setelah serangan sabotase mematikan di Lebanon yang disalahkan pada Israel.
“Masuknya perangkat komunikasi elektronik apa pun, kecuali ponsel, di kabin penerbangan atau… dalam kargo tanpa pendamping, telah dilarang,” kantor berita Isna melaporkan, mengutip juru bicara Civil Aviation Organisation (Organisasi Penerbangan Sipil) Iran, Jafar Yazerlo.
Menurut laporan yang juga dilansir dari AFP, Minggu (13/11/2024), keputusan itu diambil lebih dari tiga minggu setelah serangan sabotase yang menargetkan anggota kelompok Hizbullah yang bersekutu dengan Iran di Lebanon yang menyebabkan pager dan walkie talkie meledak, menewaskan sedikitnya 39 orang
Sementara hampir 3.000 orang lainnya terluka dalam serangan itu, yang menurut Iran dan Hizbullah termasuk Duta Besar Teheran untuk Lebanon Mojtaba Amani, dilakukan oleh Israel.
Sebelumnya pada bulan Oktober, maskapai penerbangan Emirates yang berbasis di Dubai melarang page dan walkie talkie di dalam pesawatnya.
Ketegangan regional telah meningkat sejak pecahnya perang gaza pada Oktober 2023, yang menarik kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran dari Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.
Beberapa maskapai penerbangan dalam beberapa pekan terakhir telah menangguhkan penerbangan ke Iran setelah serangan rudal Teheran terhadap Israel pada 1 Oktober.
Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel untuk membalas pembunuhan para pemimpin militan yang berpihak pada Teheran di wilayah tersebut dan seorang jenderal di Garda Revolusi Iran.
Israel sejak itu bersumpah untuk membalas, dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan tanggapannya akan “mematikan, tepat, dan mengejutkan”.
Kargo, dan akan diberlakukan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” imbuh mereka. Peristiwa janggal yang melibatkan ledakan perangkat pager, walkie talkie, dan perangkat radio di Lebanon telah mengguncang dunia.
Adapun perangkat pager meledak untuk pertama kalinya pada Selasa, 17 September 2024. Pada Rabu, 18 September 2024, giliran walkie talkie dan perangkat radio yang dilaporkan meledak. (Kds)