BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (IKA SKMA) Irwan menyebutkan bahwa memerangi kejahatan lingkungan tidak hanya sekadar ajakan, tetapi harus menjadi sebuah gerakan yang masif.
Hal itu disampaikan Irwan sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang mengajak anak muda ikut memerangi kejahatan lingkungan.
“Ajakan KLHK untuk anak muda perangi kejahatan lingkungan hidup dan kehutanan tentu bagus. Tetapi jangan berhenti di ajakan, gerakan revolusinya apa?” kata Irwan kepada awak media, di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Anggota DPR RI yang akrab disapa Irwan Fecho juga mengatakan, pendekatan komprehensif dengan anak muda tidak hanya secara signifikan memperkuat penegakan hukum kehutanan. Akan tetapi, hal itu diyakini mampu mengurangi kegiatan ilegal dan mendorong pengelolaan hutan lestari.
Politikus dari Fraksi Partai Demokrat ini berpandangan, pelibatan anak muda guna memerangi kejahatan lingkungan, dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Menurut Irwan, KLHK memiliki Sekolah Menengah Kejuruan Kehutanan Negeri di 5 provinsi di tanah air. Tiap tahun lulusannya mencapai 487 siswa.
Artinya, kata Irwan, ada ribuan lulusan yang sudah siap sebagai agen muda gerakan revolusi penegakan hukum (Gakkum) LHK di lapangan yang bisa mengajak gen z dan milenial se-Indonesia untuk menguatkan penegakan hukum LHK.
“Campaign dan gerakan dibuat masif dan terstruktur sampai tingkat tapak untuk pencegahan dan pengawasan. Bisa dibuat gerakan Polisi Hutan Muda ataupun gerakan Rimbawan Muda,” tutur penyandang gelar doktor di bidang kehutanan itu.
Selain itu, Irwan menegaskan, kolaborasi anak muda di level nasional dan internasional termasuk juga mengakomodir para NGO muda, aktivis dan pencinta lingkungan dan hutan dapat menjadi campaign dan aksi positif dalam penegakan hukum lingkungan dan hutan Indonesia.
Menurut putra dari Kalimantan Timur itu, pemerintah dapat mendukung pembentukan kelompok pengawas masyarakat bersama anak muda yang bisa bertindak sebagai responden pertama terhadap kegiatan ilegal.
Pemerintah juga bisa membekali mereka dengan pelatihan dan peningkatan sumber daya untuk memantau lingkungan lokal mereka secara efektif.
“Menerapkan sistem insentif bagi individu anak muda yang melaporkan kegiatan kehutanan yang ilegal, melindungi dan memberi penghargaan kepada pelapor untuk mendorong lebih banyak keterlibatan generasi muda,” pungkas mantan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 itu. (Jal)