Soal Sikap Politik PDIP, Megawati: Diputuskan Berdasarkan Pemikiran Membawa Indonesia Lebih Baik

by
Ketum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menutup Rakernas V PDIP. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Prof.Dr.(HC) Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa sikap politik parpolnya terhadap pemerintahan yang baru, akan dipikirkan matang dengan didasarkan pemikiran menjadikan Indonesia lebih baik dan kedaulatan.

“Sikap politik PDI Perjuangan didasarkan kepada pemikiran mana yang akan membawa bangsa menjadi lebih baik, berdaulat, dan lebih berdiri di atas kaki sendiri. Itulah landasan pilihan sikap, sikap, dan sikap politik kita,” kata Megawati menyampaikan pidato penutup Rakernas V PDI Perjuangan di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2024).

Putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu juga menyebut kalau sikap politik PDIP, tidak akan diputuskan secara terburu-buru sembari menghitung pergerakan politik.

“Kalau menit ini saya mengomong, kan harus dihitung secara politik, loh,” kata Presiden kelima RI itu, lalu tersenyum.

Megawati kemudian bercanda ke wartawan peliput Rakernas V soal sikap politik PDI Perjuangan sebenarnya hal yang ditunggu awak media.

“Enak saja. Ini pasti wartawan yang ditunggu ini, sikap dari Rakernas V,” kata dia yang disambut tawa personel awak media dan para peserta Rakernas V.

Ia lalu mengaku sudah membaca sebuah harian ternama saat sedang sarapan. Harian itu memberitakan sikap politik bakal disampaikan saat hari terakhir Rakernas V PDIP.

Namun, Mega mengaku tidak serta-merta menuruti narasi dari media karena Ketua Dewan Pengarah BPIP itu lebih dahulu mau memelihara isu tentang sikap politik PDIP.

“Aku sambil sarapan. Aku bilang, enak saja. Iya, dong. Gue mainkan dahulu, dong,” ujar Megawati.

Dia kemudian menyarankan kepada kader untuk tidak merisaukan sikap politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan mendatang.

Megawati meminta kader untuk ke akar rumput menyiapkan semua hal demi memenangkan kandidat pada pilkada serentak 2024.

“Sudah, lah, turun ke akar rumput untuk persiapan pilkada ini. Digalang. Rakyat dikasih pengetahuan. Jangan enak-enak kamu,” katanya.

Sebelumnya, Rakernas V PDI Perjuangan memberikan kewenangan bagi Megawati untuk menentukan sikap politik partainya terhadap pemerintahan mendatang.

Hal itu seperti tertuang dalam rekomendasi Rakernas V PDI Perjuangan yang dilaksanakan dari Jumat (24/5/2024) sampai Minggu (26/5/2024).

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menjadi tokoh yang membacakan hasil rekomendasi Rakernas V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta Utara, Minggu.

“Rakernas V Partai memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDI Perjuangan sesuai dengan ketentuan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan untuk menentukan sikap politik partai terhadap pemerintah,” ujar Puan.

Persoalan UKT

Dibagian pidato penutupan itu, Megawati Soekarnoputri, mengkritisi biaya pendidikan yang mahal. Hal itu berkaca dengan adanya persoalan terkait kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa baru jalur SNBP 2024.

Awalnya Megawati menyampaikan terkait pentingnya Pola Pembangunan Semesta Berencana seperti apa yang digagas Presiden pertama RI yang juga ayahnya Ir Soekarno.
Menurutnya, semangat pola dasar itu selalu aktual misalnya terkait penguasaan ilmu-ilmu dasar, membangun kedaulatan pangan, energi kesehatan rakyat, hingga penguasaan teknologi yang menopang indrustri maju.

Megawati kemudian menyinggung persoalan kedaulatan pangan hanya didengung-dengungkan. Faktanya justru yang dikedepankan adalah permasalahan impor.

“Kedaulatan pangan hanya didengung-dengung kan dalam kenyataannya dengan selalu alasan tidak mencukupi. Selalu impor impor impor impor,” kata dia lagi.

Ia mengaku bukan tak setuju dengan impor, tetapi hal itu jangan terus menerus dilakukan. Pasalnya masih ada pangan yang bisa dikonsumsi sebagai pengganti beras misalnya.

“Karena pertanyaannya seperti nanti kalau problem beras pangan karena global warming sulit, kita mau nyari makannya dari mana? Itu lah instruksi saya yang namanya 10 tanaman ditanam pengganti beras,” ungkapnya.

Selain itu, ia mengingatkan potensi energi yang bisa dimanfaatkan oleh negara seperti angin, air hingga surya.

Lalu persoalan kesehatan rakyat juga harus menjadi perhatian. Yang tak kalah penting juga mengenai pendidikan.
Megawati lantas menyinggung persoalan naiknya UKT. Hal itu bahkan menjadi sorotan dan ada di dalam rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP. Menurut Megawati masih banyak warga yang tak berkecukupan di Indonesia.

“Tadi di dalam sikap politik (ada), sampai masak sih orang mau pinter aja suruh bayar mahal? Berapa gelintir sih yang orang kaya dibandingkan namanya warga negara kita yang masih belum berpunya?” singgungnya. (Asim)

No More Posts Available.

No more pages to load.