BERITABUANA.CO, JAKARTA – Pernah di antara kita melihat seseorang yang berkomentar negatif di sosial media? Entah itu mengomentari sebuah foto atau adu argumen, lucunya hal seperti ini, dipicu oleh masalah sepele. Fenomena yang sedang marak ini bahasa kerennya “Cyberbullying”.
Masih ingat Tragedi Kematian Sulli? Seorang artis dan penyanyi cantik asal Korea. Kematian Sulli adalah pengingat yang menyakitkan akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan oleh cyberbullying, terutama di kalangan selebriti yang sering menjadi sasaran.
Yasinta Indrianti, S. Psi., M. Psi., Psikolog dari Profil Talenta Indonesia yang sering mengamati perilaku bullying atau perundungan, mengatakan bahwa ada beberapa penyebab terjadinya bullying.
Didukung dengan karakteristik remaja yang sedang berada dalam masa pencarian jati diri, ingin rasa berkompetisi menunjukkan eksistensi tetapi terkadang tidak bisa menyalurkannya dengan tepat.
Menurut Yasinta, cyberbullying masih bisa diatasi dengan melibatkan beberapa pihak.
Berikut cara untuk mengatasi tindakan yang muncul di era perkembangan teknologi saat ini, di antaranya; Sangat pentingnya pendidikan tentang etika online dan kesadaran akan bahaya cyberbullying.
Kemudian, langkah-langkah yang dapat diambil oleh platform media sosial untuk mencegah dan mengatasi cyberbullying, termasuk implementasi kebijakan anti-bullying yang ketat dan pengembangan fitur pelaporan dan blokir yang efektif. Serta, .enghargai perbedaan, mendukung ekspresi diri yang sehat, dan mendorong interaksi yang saling menghormati di lingkungan online.
Selanjutnya, jelas Yasinta, mendorong individu untuk berbicara dan melaporkan tindakan cyberbullying yang mereka saksikan atau alami. Dan, jangan tidak untuk menyelenggarakan acara, forum diskusi, atau kegiatan kolaboratif untuk memperkuat ikatan sosial antara anggota komunitas.
Dari itu semua, beberapa perusahaan di Indonesia saat ini juga sudah melihat masalah ini dengan sangat serius untuk perkembangan anak. Salah satunya, adalah PT. Yupi Indo Jelly Gum, dikenal dengan Yupi Gummy Candy, sebuah perusahaan produsen permen di Indonesia, menolak keras adanya aktivitas bullying terutama di sekolah.
Menurut Promotion Manager PT Yupi Indo Jelly Gum, Addyono H. Koloway, beberapa aktivitas school to school untuk mengedukasi mengenai bullying ini sudah di jalankan oleh Yupi, bahkan hingga ke ratusan sekolah di Indonesia.
“Saat ini, sudah seharusnya memperbanyak aktivitas positif, seperti kompetisi yang dapat bersaing secara sehat,” tegas Addyono kepada media, Kamis (2/5/2024)
Nah, tambah Addyono, ada beberapa kompetisi positif agar siswa dapat menyalurkan ide dan bakatnya, seperti Yupi Good Talent yang sudah sering diadakan setiap tahunnya. Dan Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menginspirasi perubahan positif dalam budaya dan perilaku sehari-hari.
Yupi Good Talent sendiri, menurut Addyono, merupakan ajang pencarian bakat untuk anak dan remaja. Di sinilah, anak-anak dan remaja Indonesia dapat menyalurkan kreativitasnya dan mengekspresikan talenta positif dalam bidang seni yakni menyanyi, menari dan lainnya seperti story telling, gymnastic dan bermain musik.
“Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk menginspirasi perubahan positif dalam budaya dan perilaku sehari-hari. Tahun ini, Yupi Good Talent menjadi tahun ke-lima, dengan total peserta ribuan setiap tahunnya,” ungkap Addyono.
Tak sekedar permen, Yupi juga mengeluarkan Yupi CDZ (Vitamin C-Vitamin D-Mineral Zinc) yang terbukti membantu menjaga daya tahan kamu supaya tidak gampang sakit, sehingga bisa terus beraktifitas dan berkarya tanpa halangan.
“Anak-anak dan remaja dapat menyalurkan energinya ke hal-hal yang positif dan kreativitas mereka menjadi prestasi yang bisa dibanggakan serta menginspirasi. Kami selalu menyuarakan semangat positif dan ceria,” kata Addyono H. Koloway menutup penjelasannya. (Kds)