Komisi VII DPR Optimis Sektor Energi Nasional Masih Stabil

by
Bambang Haryadi, Pimpinan Komisi VII DPR RI dari F-Gerindra. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA– Kenaikan kurs dolar AS (USD) atas rupiah belakangan ini serta eskalasi konflik Iran-Israel ditengarai akan mempengaruhi sektor energi nasional, khususnya yang berbahan bakar minyak.

Kendati demikian, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi optimistis sektor energi masih stabil dan mengimbau agar tidak panik.

“Soal harga dolar itu memang baru-baru ini ya, kenaikannya masih fluktuatif. Kita harus berpikir positif,” kata Bambang dalam keterangannya saat ditemui usai kunjungan kerja ke PT Bukit Asam Tbk, Palembang, dimuat Rabu (18/4/2024).

Dari sisi energi, kata dia bahwa parlemen bersama pemerintah sepakat untuk fokus mengawal Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru.

Apalagi dalam rencana ke depan, menurut Bambang, Indonesia perlahan sudah mulai meninggalkan energi berbahan bakar fosil. Hal ini selaras pula dengan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 telah sejalan dengan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

Menurut pemberitaan di media massa, setidaknya dalam revisi kali ini, PLN berencana menambah porsi pembangkit Energi Baru dan Terbarukan sebesar 75 persen.

“Kami pada dasarnya terus menggenjot seluruh pembangunan dalam RUPTL. Sebab nantinya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan berkaitan dengan ketersediaan energi,” sebut Bambang.

Selain itu, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini juga menyoroti terkait keluhan PLN soal kelebihan suplai listrik nasional. Menurut Bambang, hal ini perlu dikaji, sebab bertolak belakang dari fakta di lapangan, dimana animo masyarakat terhadap program pasang listrik gratis dari Kementerian ESDM masih tinggi.

“Soalnya kami lihat saat (Kementerian) ESDM pasang listrik gratis masih banyak yg butuh. Itu artinya distribusi listrik masih kurang. Problem kita disitu. Nanti mungkin skema distribusi inilah yang perlu diperbaiki,” pungkas Bambang. (Jal)