Pemberitaan Soal Peran BLK, Sekjen Kemnaker: Beri Pemahaman kepada Masyarakat

by
Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi beri sambutan secara virtual pada acara kunjungan Forwaker ke BPVP Ambon. (Foto: Ful)

BERITABUANA.CO, AMBON – Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi menyambut positif atas kiprah Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker) yang ikut berperan dalam menyampaikan informasi mengenai peran Balai Latihan Kerja (BLK) yang kini lebih dikenal Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP).

“Informasi yang disampaikan dalam pemberitaan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai peran dari balai latihan kerja,” tutur Anwar Sanusi.

Saat membuka kegiatan Forwaker melakukan kunjungan ke BPVP Ambon, Senin (4/3/2024), Anwar menandaskan, keberadaan balai latihan kerja tersebar secara luas di beberapa daerah. Perannya adalah untuk meningkatkan SDM yang ada di sekitarnya.

“Hal ini seperti BPVP Ambon pada awalnya BLK yang lebih difokuskan pada bidang kemaritiman. Namun, saat ini diperluas dan memiliki paket kejuruan” jelas Anwar.

Untuk itu, lanjutnya, seluruh balai latihan kerja milik pemerintah maupun lembaga pelatihan swasta, termasuk BLK Komunitas perlu disinergikan. Hal ini untuk memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat.

“Jika semua BLK dengan kapasitas lengkap itu disinergikan dan dioperasikan dengan baik, maka akan dapat melatih empat  juta masyarakat per tahun sehingga mereka memperoleh keterampilan dan kompetensi,” tutur Anwar.

Ia menambahkan, dengan operasional serentak seluruh BLK ini bisa menjadi orkestrasi yang harmonis untuk membangun SDM unggul dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Saat ini  BLK milik pemerintah adalah Kemnaker memiliki 21 BPVP di 16 provinsi dan 17 Satuan Pelaksana (Satpel) di sejumlah daerah yang operasional di bawah BPNP terdekat.

Misalnya Satpel di Bantul (Yogyakarta) operasionalnya di bawah BLK Surakarta (Jawa Tengah) dan Satpel Sofifi operasionalnya di bawah BPVP Ambon. Selain itu, Kemnaker juga membina ribuan BLK Komunitas yang tersebar di berbagai daerah.

Sementara sejumlah Kementerian/Lembaga lain juga memiliki balai latihan yang diperlukan sesuai kebutuhan instansi tersebut. Hal ini belum lagi dari lembaga pelatihan swasta yang juga menyelenggarakan kursus-kursus dengan berbagai kejuruan.

Meski demikian, tegas Anwar,  semua tempat pelatihan itu masih perlu ditingkatkan, baik kuantitas maupun kualitasnya sehingga mampu memberikan keahlian dan kompetensi yang diperlukan masyarakat sebagai bekal kerja atau usaha mandiri.

Sebelumnya Kepala Biro Humas Kemnaker Chairul Fadhly Harahap yang mendampingi Forwaker melaporkan, tujuan kunjungan ini untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman wartawan dalam menyebarluaskan pemberitaan tentang BLK yang telah mengalami perubahan total setelah menjadi BPVP sejak 2022.

Dari perubahan branding ini, sambung Chairul, masyarakat menjadi lebih yakin dan mempercayakan anaknya masuk pelatihan di BPVP agar menjadi pekerja yang kompeten dan professional, maupun untuk usaha mandiri.

Pada kesempatan ini Kepala BPVP Ambon Astri Chritafilia Litha mengatakan, BPVP yang dipimpinnya memiliki 14 kejuruan. Meliputi kejuruan listrik, refrigeration, elektronika, TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), bangunan, welding, manufaktur, otomotif, fashion teknology, pertanian, prosessing, pariwisata, tata kecantikan, serta kejuruan bisnis dan manajemen.

BLK yang dibangun th.1980 itu telah mengalami banyak perubahan dari semula BLK Industri berubah menjadi BLK Kemaritiman dan menjadi BPVP sejak 2022. Kapasitas latih sebanyak 1.376 orang per tahun dengan instruktur sebanyak 30 orang.

“Dan para alumni yang sudah memiliki sertifikasi kompetensi telah tersebar di perusahaan-perusahaan yang ada di Maluku. Sedang untuk para lulusan kejuruan Pariwisata banyak terserap di hotel-hotel,” paparnya. (Syaifullah H)