Komisi V DPR RI Mulai Soroti Mudik Lebaran yang Disebut akan Melonjak 70 Persen

by
Lasarus
Ketua Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP, Lasarus. (Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta pemerintah melakukan persiapan dan memetakan titik rawan macet. Hal ini sangat dilakukan guna mengantisipasi terjadinya lonjakan mudik tahun yang mencapai 70 persen.

“Saya rasa ya pemerintah dari tahun ke tahun kita sudah ritual, namanya rutinitas setiap tahun harusnya pemerintah makin tahun makin baik pelayanannya, walaupun semakin tahun tantangan semakin besar karena ada peningkatan jumlah kendaraan, peningkatan jumlah penduduk, sementara mungkin ruas jalan tidak seimbang dengan pertumbuhan kendaraan,” kata Lasarus kepada wartawan.

Lasarus menyebut Kemenhub hingga Korlantas Polri harus memetakan potensi rawan kepadatan saat mudik. Sehingga, kata dia, bisa dilakukan antisipasi dan rekayasa lalu lintas.

“Kami dari Komisi V melakukan pengawasan yang ketat ya, saya sendiri 15 tahun di Komisi V DPR, saya pikir pemerintah sudah punya road map yang baguslah terkait penanganan, hanya mungkin masukan dari saya yang perlu diantisipasi kemungkinan terjadinya penumpukan kemacetan di titik kemacetan, itu yang harus diantisipasi,” kata dia.

Pemetaan, menurut Lasarus, sangat penting. Dan disinilah peran dari Korlantas Polri dalam mengatur rekayasa lalu lintas selama mudik dan balik lebaran.

Lebih lanjut, Lasarus menilai keberhasilan pengamanan arus mudik dan balik tahun ini akan ditentukan oleh beberapa indikator. Di antaranya, kata dia, tingkat kecelakaan hingga jarak tempuh perjalanan mudik.

“Kalau saya melihat apakah kemacetan berkurang atau tidak, itu indikatornya, tingkat kecelakaan menurun nggak, kemudian jarak tempuh melambat apa lebih cepat, kemudian korban kecelakaan menurun apa tidak? Kan ada indikator yang jelas kan. Jadi saran saya pemerintah dari sekarang melakukan pemetaan, kemudian kemungkinan terjadi hambatan di mana saja dan atisipasinya seperti apa,” tutur dia.

Selain itu, Lasarus juga meminta dilakukan persiapan yang matang di titik penyeberangan di laut. Dia tak ingin terjadi penumpukan karena banyaknya pemudik yang melakukan penyeberangan.

“Kalau penyeberangan dulu nggak pernah diduga tuh numpuk di situ, rupanya pemerintah tidak menghitung jumlah kapal, kemudian kemampuan dermaga, waktu itu kan mendadak, tapi kali ini saya pikir ini sudah tergambar 2 tahun terakhir, seharusnya tahun ini nanti sudah ada upaya, andai terjadi lonjakan gimana persiapan kapalnya, kemudian sudah jauh hari bisa diantisipasilah,” tutur dia.

Sementara itu, Anggota Komisi V DPR fraksi Partai Demokrat, Irwan, juga memberikan masukan terkait pengamanan mudik tahun ini. Dia meminta Kemenhub dan Polri melakukan rekayasa lalu lintas.

“Mengantisipasi lonjakan mudik lebaran saya pikir kuncinya tetap pada bagaimana kesiapan Kemenhub dan Polri dalam melakukan rekayasa lalu lintas dan menyiapkan transportasi publik. Maka itu, menurut saya pemerintah disamping menyiapkan petugas kepolisian di simpul-simpul transportasi termasuk juga rekayasa lalu lintas, maka pemerintah harus menyiapkan transportasi publik untuk mengurangi penggunaan mobil pribadi saat arus mudik atau balik,” tutur Irwan terpisah.

Irwan menyebut kemacetan sering terjadi di simpul transportasi, terutama di jalur darat. Sehingga, dia meminta perhubungan darat bersiap untuk melakukan sejumlah langkah menyambut mudik lebaran 2024.

“Rata-rata penumpukan masyarakat mudik itu kan di simpul-simpul transportasi. Sehingga rekayasa lalu lintas dan kesiapan transportasi publik terutama perhubungan darat menjadi sangat krusial untuk kesuksesan mudik lebaran ataupun arus balik,” kata dia. (Kds)