Ketua KPU Sebut Pelaksanaan Pemilu di Depok Tidak Tersendat

by
Ketua KPU Depok Wili Sumarlin (foto: ist)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Depok Wili Sumarlin, memastikan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Kota Depok, berjalan dengan kondusif dan lancar.

Ia mengemukakan, berbagai kendala yang muncul di lapangan, pihaknya pastikan telah berhasil diselesaikan dengan baik, sehingga pelaksanaan Pemilu di Kota Depok, tidak tersendat.

Terkait kejadian kekurangan surat suara di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS), Wili menjelaskan kemungkinan disebabkan lantaran kesalahan saat proses pengesetan surat suara, ke dalam kotak suara, saat di gudang logistik KPU.

“Sehingga, hanya sebagian surat suara yang dimasukan kedalam kotak suara. Menyebabkan kekurangan pada TPS tersebut,” jelasnya, Jumat (16/2/2024).

Ia mengatakan, untuk mengatasi kekurangan surat suara, pihaknya melakukan tindakan peningkatan kewaspadaan, oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan) (PKK) telah dilakukan.

Selain itu, kekurangan surat suara yang signifikan, seperti yang terjadi di TPS 119 Kelurahan Mekarsari, terangnya, telah ditindaklanjuti dengan mengambil surat suara dari TPS di sekitarnya.

“Lalu, untuk TPS 67 Kelurahan Baktijaya, proses penyusulan telah dilakukan, dengan mengimbau warga sekitar untuk datang kembali, guna memberikan hak pilih mereka, didampingi oleh pengawas dan saksi,” paparnya.

Wili mengungkap, untuk kemungkinan adanya kesalahan dalam proses Quality Control (QC) di gudang logistik, juga menjadi faktor terjadinya kekurangan surat suara.

“Hal ini mungkin disebabkan oleh kelelahan petugas yang bekerja dalam beberapa shift, sehingga menyebabkan kesalahan dalam memasukkan jumlah surat suara ke dalam kotak,” tegasnya.

Sedangkan terkait adanya kesalahan dalam formulir C (berisi data hasil rekapitulasi), ia pun mengklaim juga telah diperbaiki.

Yang mana, angka yang terbaca oleh Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada (Sirekap), tidak sesuai dengan data yang sebenarnya.

Proses pemindahan data, bebernya, telah dilakukan untuk memastikan kesesuaian antara data yang di foto dengan isinya.

“Sampai kemarin, untuk Sirekap sudah dapat diakses, namun baru sekitar 10 persen TPS di Kota Depok, yang masuk ke dalam sistem tersebut,” pungkasnya. (Rki)