Australia Warning Warga Negaranya ke Indonesia, ‘Beresiko Tinggi’

by
Simbol negara Australia. (Ilustrasi/Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, CANBERRA Badan penasehat pemerintah Australia, Smart Traveller memperingatkan warga negara untuk waspada dan berhati-hati jika ingin berlibur ke Indonesia. Pasalnya, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, akan mengadakan pesta demokrasi atau Pemilu 2024, artinya pada pekan depan sangat ‘beresiko tinggi’ bila berada di Indonesia.

Melansir dari news.com.au, Smart Traveller memperkirakan Indonesia bakal diramaikan oleh “demonstrasi dan aksi protes politik” besar-besaran menjelang hari pemungutan suara yang jatuh pada Rabu, 14 Februari 2024 mendatang.

Diperkirakan juga bakal terjadi kemacetan lalu lintas dan terbatasnya akses ke berbagai lokasi jika ada aksi protes.

“Jadi harus menghindari titik-titik lokasi protes dan demonstrasi, serta pantau informasi dari media lokal untuk mengetahui perkembangan terkini,” ujar Smart Traveller, dikutip, Selasa (6/2/2024).

Indonesia sendiri, terutama Bali adalah salah satu destinasi wisata favorit bagi para pemegang paspor Negeri Kangguru. Menurut laporan yang sama, hal ini didorong oleh perpaduan kekuatan budaya, keindahan alam, dan harga yang terjangkau.
Maka dari itu, tak heran jika Pemerintah Australia mewanti-wanti warga negaranya terkait keselamatan saat berwisata di masa Pemilu. Terlebih, Indonesia disebut memiliki demonstrasi yang “riuh”.

“Demonstrasi politik yang riuh adalah hal yang biasa dalam kehidupan di Indonesia. Negara berpenduduk sekitar 270 juta orang dan puluhan ribu pendukungnya dapat berkumpul di stadion untuk mendukung kandidat pilihan mereka,” tulis laporan news.com.au.

Selain itu, Pemerintah Australia juga menyarankan para wisatawan untuk mewaspadai potensi serangan teror dan sejumlah gunung berapi aktif di Indonesia yang dapat meletus tanpa peringatan.
Lalu, Australia juga menyarankan warga negaranya untuk kembali mempertimbangkan rencana perjalanan ke Papua karena “aktivitas separatis yang sedang berlangsung.”
“Terjadi ketegangan, termasuk demonstrasi dan kekerasan di kota-kota tertentu di Provinsi Papua, Papua Pegunungan, Papua Tengah, dan Papua Selatan dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Pemerintah Australia.
“Kelompok bersenjata telah menyatakan bahwa mereka menargetkan orang asing, termasuk warga Australia,” lanjut pernyatan tersebut. (Kds)