Fahri Hamzah Ajak Rakyat Indonesia Gunakan Akal Sehat saat Memilih Presiden dan Wapres dalam Pilpres 2024

by
Politisi Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah. (Foto: Dok)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Politisi PArtai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah mendorong jalan tengah dan rekonsiliasi di tengah panasnya tensi persaingan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 demi terciptanya suasana damai. Bersatunya Jokowi dan Prabowo disebut sebagai contoh bagaimana jalan tengah dan rekonsiliasi dapat mendorong persatuan nasional dalam sejarah bangsa ke depan.

“Kita harus mengunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih Presiden dan Wakil Presiden RI saat hari-H Pilpres 2024 tepat Rabu, 14 Februari 2024 mendatang,” ajak Fahri melalui siaran pers yang diterima beritabuana.co, Senin (29/1/2024).

Soal bersatunya Jokowi dan Prabowo, menurut Fahri, mereka adalah dua tokoh besar yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar. Banyak perubahan positif terjadi ketika kedua tokoh ini (Jokowi dan Prabowo) bersatu pasca keduanya bersaing dalam Pilpres 2014 dan 2019.

“Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum,” ujarnya.

Salah satu tokoh kunci Partai Gelora ini pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan oleh pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden atau wapres nomor urut 02, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.

“Seperti hilirisasi, rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia. Nah, dengan demikian, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan. Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yg melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara superpower itu terlihat di depan mata,” tambahnya.

Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 ini juga mengatakan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan.

“Dan, setiap keputusan yang bersifat pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani. Kalau Indonesia mau jadi negara superpower, negara kuat, yang bisa mensejahterakaan rakyatnya, itu tdk mungkin kita titipkan kepada negara lain. Itu butuh intervensi, butuh keberanian memimpin,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Fahri pun mengajak semua elemen bangsa untuk berkepala dingin dan fokus memilih dengan pertimbangan jauh ke depan. Ia berharap impian Indonesia menjadi negara kuat tidak berhenti dalam angan-angan belaka.

“Ayo kita ke tengah, tinggalkan yang lain. Yang lain adalah kepingan-kepingan kemarahan dan kepingan-kepingan kekecewaan. Tidak wajar kita berpolitik dan mengambil keputusan tentang pemimpin karena marah dan kecewa,” ucap juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran ini.

Untuk itu, Fahri menekankan pentingnya akal sehat bagi masyarakat sebelum menentukan pilihan di TPS pada 14 Februari 2024 nanti. Apalagi, Pilpres 2024 merupakan momen bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan lima besar dunia, sebagaimana misi Partai Gelora Indonesia.

“Mari kita gunakan akal kita, siapapun kalian bahwa InsyaAllah ini adalah momen bagi sejarah bangsa, sejarah umat kita akan memimpin dunia ini,” pungkas Caleg DPR RI dari Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu. (ery)