BMKG Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim di NTT

by
Angin kencang melanda sebagian wilayah NTT. (Foto: ist)

BERITABUANA.CO, KUPANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika  (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspadai kondisi cuaca ekstrim, yang terjadi selama beberapa hari ini di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Imbauan ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari BMKG, Sti Nenot’ek dalam siaran persnya, Jumat (26/1/2024).

Beberapa daerah di Provinsi NTT saat ini, menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan gempa bumi pada Kamis (25/1/2024) sekitar pukul 19.30 WITA.

Sti Nenot’ek, mengungkapkan bahwa, cuaca ekstrem ini diprediksi berlangsung dari tanggal 23 – 28 Januari 2024, dengan potensi terjadinya bencana Hidrometeorologi.

Bencana tersebut meliputi hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung.

Daerah seperti Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, TTU, Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya memiliki potensi tinggi mengalami bencana hidrometeorologi.

“Saat ini sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari,” ujar Sti Nenot’ek.

Sti Nenot’ek menjelaskan bahwa adanya bibit siklon tropis 99S di daratan Australia bagian Utara berkontribusi terhadap kondisi cuaca ekstrem ini.

Dia menyebut, suhu permukaan laut yang hangat dan kelembapan atmosfer yang cukup basah di wilayah Nusa Tenggara Timur menunjukkan pasokan uap air yang signifikan.

Hal ini mendukung terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan yang cukup intens, dan menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan.

“Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang menghimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan,” terangnya.

Sti Nenot’ek berharap, masyarakat dapat mengantisipasi dampak cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan, fasilitas umum lainnya, dan sambaran petir.

“Khusus untuk daerah bertopografi curam atau bergunung atau tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang,” ucapnya.

Masyarakat dihimbau untuk terus memantau informasi dan peringatan dini cuaca melalui sosial media @infobmkgeltari dan layanan informasi cuaca 24 jam di saluran telepon (0380) 881613; WhatsApp: 0811-3940-4264. (*/iir)