Super Hercules C130J A-1344, Buktikan Komitmen Pemerintah dan DPR Perkuat Alutsista Indonesia

by
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mendampingi Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat penyerahan pesawat C-130J A-1344. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kehadiran pesawat Super Hercules C130J A-1344 bukti dari komitmen pemerintah dan DPR dalam memperkuat alutsista.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid sangat mengapresiasi dan mengatakan Super Hercules itu akan datang pada April 2024.

Meutya Hamid saat itu mendampingi Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto saat penyerahan pesawat C-130J A-1344 Super Hercules, helikopter AS-550 Fennec, dan helikopter AS-565 Panther dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) ke TNI AU di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/1/2024).

“Kedatangan Pesawat Super Hercules C130J yang ke-4 pada hari ini menunjukkan komitmen pemerintah dan Komisi 1 DPR RI dalam memperkuat alutsista Indonesia. Kami bersama Kemhan RI tidak hanya memberikan janji tetapi sudah memberikan bukti dengan berbagai pembelian alutsista beberapa tahun terakhir,” kata Meutya dalam keterangannya.

“Insyaallah April 2024 ini akan datang Super Hercules terakhir yang telah kita pesan,” sambungnya.

Meutya mengatakan pemerintah dan DPR akan berupaya memperkuat alutsista. Dia menyebut hal itu juga akan dilakukan di TNI AD maupun TNI AL.

Menurut Meutya, pemerintah juga telah menandatangani pembelian 42 Pesawat Jet Rafale untuk Angkatan Udara. Kemudian membeli enam kapal perang fregat kelas FREMM, dua kapal selam Scorpene untuk Angkatan Laut, serta akan datang 500 Kendaraan Taktis Maung untuk Angkatan Darat.

“Seluruh alutsista baru memerlukan pelatihan dan peningkatan kemampuan SDM prajurit, tentunya ini akan meningkatkan kemampuan prajurit di medan tempur,” jelasnya.

Meutya berharap target Minimum Essential Force (MEF) dapat tercapai tahun ini. Dia juga berharap, dengan penambahan anggaran, TNI dapat menggunakan peralatan terbaru.

“Kita harapkan MEF dapat tercapai di tahun 2024. Dengan penambahan Anggaran Kemhan RI, kita berharap berbagai peralatan tahun 1960-an tidak lagi digunakan prajurit TNI kita dan sudah dapat menggunakan peralatan yang terbaru,” tuturnya. (Ram)