Ketua TKN Prabowo-Gibran Sayangkan Aksi Keroyokan yang Dilakukan Capres 01 dan 03

by
Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani. (Foto: Istimewa)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani menyatakan kalau ia dan seluruh jajaran TKN merasa bangga, sekaligus super-khawatir pascadebat calon presiden (capres) ketiga yang digelar KPU RI, pada Minggu (9/1/2024) malam. dengan topik pertahanan, keamanan, geopolitik,
hubungan internasional, dan globalisasi. Sepanjang debat, capres 02 Prabowo Subianto menjaga dan membela pertahanan Indonesia, sementara kedua paslon lainnya bekerja sama menjatuhkan dan mencemooh pertahanan bangsa.

“Topik debat kemarin sebenarnya sangat penting untuk masyarakat agar bisa mendapatkan pemahaman yang benar tentang pertahanan, ketahanan, kehormatan dan pengaruh Indonesia saat ini. Tapi sangat disayangkan masyarakat gagal mendapatkan manfaat maksimak dari adu gagasan tersebut, karena hanya oak Prabowo yang berusaha menyampaikan laporan prestasi pertahanan kita, sekaligus visi dan misinya ke depan,” kata Rosan melalui siaran pers resmi TKN Prabowo-Gibran, Selasa (9/1/2024).

Namun pemaparan yang disampaikan Prabowo tersebut, lanjut Rosan, malah dikeroyok dua kandidat capres 01 dan 03 dan bahkan terlalu sibuk menyerang dengan bekerjasama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini.

“Yang paling saya sesalkan adalah dua orang calon pemimpin di level itu tidak bisa menempatkan dan membawa diri mereka dengan pas dan pantas. Contoh saja, paslon 01 dan 03 bolak-balik menyerang soal pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh dengan ponten 5 dan 11/100 soal itu,” katanya.

Padahal, menurut mantan Dura Besar atau Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu, pertahanan bukan saja soal alutsista. Jadi sangat tidak pas dan tidak pantas,apalagi untuk di Indonesia yang punya sejarah melawan dan mengalahkan para penjajah dari Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang yang bersenjata canggih hanya dengan batu, keris, golok, badik, dan bambu runcingi.

“Nah, debat kemarin sebenarnya mengupas dan menguji tujuan dan karakter kepemimpinan dari setiap capres. Pemimpin yang negarawan pasti siap mengorbankan dirinya demi mengedepankan kepentingan masyarakat dan bangsa dan selalu menjadikan
dirinya teladan, kapanpun dan dimanapun,” sebutnya.

Tapi TKN, kata Rosan bangga karena Prabowo terbukti sebagai pemimpin yang mati-matian mempertahankan moral masyarakat dan membela pertahanan Indonesia, walaupun harus mengorbankan dirinya diserang, djatuhkan, bahkan difitnah di hadapan ratusan juta rakyat
yang menonton. Sekali lagi dengan sendirinya terbukti mana capres yang siap berkorban untuk kepentingan masyarakat dan mana yang siap mengorbankan dan menjatuhkan sesama anak bangsa untuk kepentingan dan ambisi pribadi.

Rosan juga menyesalkan kedua capres lainnya jadi menyesatkan masyarakat, tidak jelas karena memang pemahaman dan dukungan informasi atau data yang dimiliki kedua capres tidak cukup, atau memang sengaja berbohong dan membelokkan konteksnya, semisal, Capres 03 menyatakan tidak bisa mendapatkan data dari Kementerian Pertahanan karena ditutup-tutupi. Padahal setelah dicek tidak ada sekalipun permintaan data tersebut kepada Kemenhan, karena kalau ada pasti diberikan asal untuk tujuan yang
benar.

“Kan itu artinya fitnah. Belum lagi soal minimum spending yang tidak tercapai di tahun 2021 dan 2022. Padahal itu karena adanya Covid 19, sehingga ada relokasi anggaran. Bahkan justru akibat dari diplomasi pertahanan kita saat itulah Indonesia bisa
menjadi negara prioritas untuk mendapatkan vaksin ketika seluruh dunia berebutan,” tuturnya.

Bagi Rosan yang paling menyedihkan adalah ancaman yang ingin menjatuhkan pertahanan bangsa dengan menjatuhkan moral masyarakat justru datang dari dalam negeri sendiri dan disampaikan secara terang-terangan oleh kedua capres lainnya.

“Untungnya saya yakin masyarakat kita bisa menilai dengan objektif. Kalau Capres 01 dan 03 mencemooh postur pertahanan kita dengan nilai 5 dan 11/100, lalu berapa ponten mereka untuk para pejuang dan pahlawan yang gugur mengusir penjajah denga n keris, golok, badik, dan bambu runcing? Yang pasti, kalau saya bangsa asing yang ingin menjatuhkan pertahanan Indonesia, saya pasti dukung Capres 01 dan 03. Karena disitulah titik terlemah
(weakest link) pertahanan kita ke depan,” tegas Rosan. (Ery)