Dunia Memuji, 379 orang Penumpang Japan Airlines Selamat Paska Tabrakan Maut di Bandara Haneda

by
Pesawat Japan Airlines terbakar di landasan bandara Haneda, Tokyo. (Foto: VOA)

BERITABUANA.CO, TOKYO – Patut dijadikan contoh, di mana seluruh penumpang pesawat Japan Airlines selamat dari maut pasca-tabrakan di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (2/1/2023). Faktor utama yang menjadi keberhasilannya adalah, tidak ada seorang penumpang pun yang repot membawa koper atau tas selama evakuasi berlangsung serta mematuhi instruksi awak kabin.

Evakuasi pesawat Japan Airlines yang bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai berjalan mulus serta menuai pujian dari banyak pihak di seluruh dunia.

Pesawat itu sendiri bertabrakan di Bandara Haneda, Tokyo, pada Selasa (2/1/2024) sekitar pukul 17:40 waktu setempat.

Di sisi lain, pesawat penjaga pantai bernasib nahas. Lima awaknya meninggal dunia dan satu orang – diduga kapten pesawat – luka parah.

Pakar penerbangan menyebut sikap penumpang yang tertib dan tidak membawa satupun barang bawaan selama evakuasi berlangsung merupakan “faktor utama” di balik cepatnya proses evakuasi 379 orang dari pesawat Japan Airlines.

Walaupun pesawat komersil itu sudah menjadi “bola api”, pakar penerbangan dan awak pesawat mengacungkan jempol atas kemampuan awak kabin Japan Airlines dalam menerapkan pelatihan yang mereka dapatkan serta para penumpang yang “berperilaku baik” sehingga seluruh nyawa pun selamat.

“Saya tidak melihat satu penumpang pun yang merangkak di lantai, dari semua video yang saya tonton, membawa koper jika ada yang berusaha mengambil bawaan mereka, maka ini sangat membahayakan karena proses evakuasi menjadi lebih lambat,” ujar Prof Ed Galea, direktur Kelompok Teknik Keselamatan Kebakaran di Universitas Greenwich, Inggris.

Galea menambahkan kondisi pesawat Airbus A350 setelah kecelakaan tidaklah ideal sehingga menyulitkan evakuasi.

“Posisi hidung pesawat berada di bawah sehingga sulit bagi penumpang untuk bergerak,” imbuhnya

Hanya tiga seluncur darurat yang bisa digunakan untuk mengevakuasi penumpang tetapi penggunaannya tidak sempurna karena posisi pesawat. Seluncur-seluncur ini rupanya sangat terjal dan ini bisa membahayakan penumpang ketika turun.

Pihak Japan Airlines melaporkan bahwa sistem pemberitahuan pesawat 516 juga tidak berfungsi selama proses evakuasi, sehingga awak pesawat harus memberikan instruksi menggunakan megafon dan berteriak.

Mereka juga melaporkan bahwa satu penumpang menderita memar-memar dan 13 lainnya meminta perawatan medis karena merasa nyeri.

Pesawat Japan Airlines terbang dari Bandara New Chitose di Sapporo pukul 16.00 waktu setempat dan tiba di Bandara Haneda sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Hingga artikel ini diturunkan, investigasi mengenai bagaimana tabrakan ini bisa terjadi masih berlangsung. (*/Kds)