Antisipasi Bencana Basarnas Operasikan Teknologi Canggih, Robot Hingga Drone1

by
Kabasarnas Marsekal Madya Kusworo. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Perbaikan mutu, teknologi dan inovasi untuk penanggulangan bencana terus dilakukan Basarnas. Teknologi canggih untuk mengantisipasi bencana, mulai dari robot hingga drone thermal saat ini sudah tersiapkan.

Kabasarnas Marsekal Madya (Marsdya) Kusworo menyebut robot yang telah disiapkan mampu mendeteksi kedalaman hingga radius 1 kilometer. Robot tersebut nantinya akan dipasang di badan pesawat dan kapal yang digunakan untuk mencari korban bencana.

“Di 2024 ini sudah akan digunakan. Insyaallah dengan robot yang punya kemampuan sampai dengan mendeteksi kedalaman 1.000 meter atau 1 kilometer, kita akan lebih dapat terbntu dengan baik. Tentunya teknologi ini adalah teknologi baru yang secara keseluruhan nanti kita pasang di 1 pesawat, di 1 kapal kita di Kapal Ganesha yang sampai saat ini lagi diproses pemasangannya,” jelas Kusworo di gedung Basarnas, Jakarta Utara, Rabu (27/12/2023

Kusworo mengatakan inovasi tersebut merupakan perwujudan dari perencanaan 5 tahun sekali Basarnas. Dia mengaku rencana tersebut bisa saja berubah menyesuaikan skala prioritas yang ada.

Jadi, tambahnya, inovasi selalu punya dalam perencanaan di 5 tahun. Di sisi lain kalau ada hal-hal yang sifatnya skala prioritas, kepentingan dinamika memang harus dilaksanakan bersama perubahan dengan inovasi yang tentunya akan mendukung operasi SAR lebih bagus, dan dilakukan revisi.

Tanah Longsor

Kusworo menceritakan bahwa saat bencana tanah longsor sedang kerap terjadi. Oleh karena itu, Basarnas akan melakukan sejumlah persiapan siaga tanah longsor.

“Jadi memang untuk mengantisipasi khususnya Nataru ini, kita kaitkan dengan cuaca yang relatif mulai banyak hujan dan ada kalanya perubahan ini sangat ekstrem tentunya akan membawa dampak salah satunya longsor ya. Untuk personel pergerakannya yang tadi saya sampaikan mereka dalam menerima layanan informasi di 115, kita punya waktu kecepatan dan ketepatan, khusus dalam waktu di bawah 25 menit,” ujar Kusworo.

Kusworo juga menyiapkan teknologi berupa drone thermal. Kusworo menyebut drone tersebut akan dioperasikan, baik siang maupun malam.

“Mengantisipasi tanah longsor, tentunya seperti tadi saya sampaikan, jadi di tiap-tiap SAR ini kita sudah bekali dia punya drone thermal ada 2 unit, tentunya sudah dilatihkan secara operasional. Bahkan mungkin saya sampaikan bahwa dioperasionalkan tidak hanya siang hari, ternyata dia ada yang sampai malam hari, yang relatif bisa memantau perkembangan tersebut,” jelas Kusworo.

Kusworo mengatakan drone tersebut dapat membantu dalam menentukan lokasi bencana sebelum dilakukan proses penyelamatan. Hal tersebut lantaran lokasi bencana longsor sangat rawan tanpa perencanaan.

“Tentunya ini akan membantu kita mengurangi potensi risiko, karena sebelum kita tentunya menolong, dengan suatu kondisi yang belum pasti, belum tahu, karena memang relatif masih rawan pergerakan longsor, itu kita gunakan dengan drone. Tapi kalau sudah yakin dan pasti untuk tempat bergerak operasi SAR-nya sendiri, kita akan langsung tangani,” ucap Kusworo.

Di sisi lain, untuk peralatan pendeteksi korban reruntuhan, Kusworo menyebut hingga kini memiliki 2 alat. Kusworo menjelaskan alat tersebut mampu membantu mendeteksi hingga kedalaman 20 meter.

“Demikian juga alat-peralatan yang dibawa, jadi kalau kayak kemarin kejadian di Medan, mereka kan alat peralatannya mungkin ada kalanya yang tidak dipunyai, yaitu korban reruntuhan, karena kita baru punya 2, alat tersebut mampu mendeteksi korban reruntuhan ini bisa mendeteksi di kedalaman 20 meter,” ujar Kusworo. (Ram)