Lagi, Israel Serang Jalur Gaza, 90 Orang Tewas, Mayatnya Belum Bisa Diambil Tertimbun Puing Bangunan 

by
Israel gempur Kamp pengungsi Jabalia di Gaza. (Foto: google)

BERITABUANA.CO, GAZA CITY – Perang Israel Palestina (Hamas), belum juga menunjukan kata berhenti. Baru ini sebanyak 90 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka buntut serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, utara Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu (17/12/2023) melaporkan serangan Israel menghantam blok perumahan milik keluarga al-Barsh dan Alwan di Kota Jabalia.

Atas serangan itu, Kantor berita Palestina, Wafa, mengabarkan anak-anak dan perempuan tewas dalam serbuan tersebut. Puluhan orang juga masih hilang.

Tim penyelamat dan penduduk setempat hingga kini berupaya mencari korban luka dan jenazah yang diyakini berada di bawah reruntuhan. Korban luka-luka sejauh ini telah dilarikan ke pusat medis terdekat, yang sudah kewalahan karena banyaknya pasien.

Seorang pejabat Jihad Islam mengatakan kepada Reuters bahwa putra juru bicara kelompok itu, Dawoud Shehab, merupakan salah satu korban tewas dalam serangan tersebut.

“Kami percaya jumlah orang yang meninggal di bawah reruntuhan sangat besar tapi tidak ada cara untuk menyingkirkan puing dan memulihkan mereka karena intensitas serangan Israel,” katanya melalui telepon.

Petugas medis di Jalur Gaza tengah Deir el-Balah mengatakan sedikitnya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka. Sementara itu, serbuan Zionis di Rafah menewaskan sedikitnya empat orang.

Sejak Israel meluncurkan agresi di Gaza merespons serbuan Hamas 7 Oktober lalu, sekitar 19 ribu orang tewas, dengan mayoritas anak-anak dan perempuan.

Sejak gencatan senjata 7 hari berakhir 1 Desember lalu, agresi Israel semakin hari semakin brutal lantaran mulai menargetkan wilayah Selatan, terutama Khan Younis dan Rafah.

Wilayah selatan adalah kawasan yang dulunya diklaim Zionis sebagai tempat paling aman di Gaza, seiring dengan serbuannya dahulu di utara.

Bombardir di wilayah selatan ini pun tak ayal membuat situasi kemanusiaan di Gaza yang telah buruk semakin mengenaskan. Orang-orang kelaparan dan berebut air dan minuman untuk bisa bertahan hidup. (Kds)