Taktik Erick Thohir dalam Membangun BUMN

by
Menteri BUMN Erick Thohir

EMPAT tahun menjabat menjadi menteri BUMN, Erick Thohir membawa banyak perubahan bagi BUMN. AB Solissa, Direktur Executive Partner Politik Indonesia, mengatakan bahwa Erick Thohir teruji memiliki kemampuan manajerial dan leadership yang kuat. Terlihat pula bagaimana hasil dari kepemimpinan Erick Thohir dengan diberlakukannya “bersih-bersih BUMN” dapat membongkar kasus-kasus korupsi yang terjadi pada beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta berbagai bentuk kerja sama dan inovasi yang diciptakan untuk mengembangkan BUMN selama ini.

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai kinerja Erick Thohir selama menjabat sebagai menteri BUMN, mari mengenal Erick Thohir lebih dalam.

Kilas Balik Kepemimpinan Erick Thohir

Erick Thohir dilantik menjadi menteri BUMN pada 23 Oktober 2019. Selain itu, Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah/MES dan anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI), juga mewakili Indonesia di International Olympic Committee (IOC) dan International Basketball Federation (FIBA). Sejak 16 Februari 2023, Ia terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Sebelum menjadi menteri BUMN, Erick Thohir telah menjabat sebagai Komisaris Utama Mahaka Media, Presiden Klub Inter Milan, Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (induk ANTV), Ketua Komite Olimpiade Indonesia, dan Ketua Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committee (INASGOC)

Keberagaman pengalaman yang dimiliki oleh Erick Thohir ini mencerminkan cara Ia menjalankan gaya kepemimpinannya selama menjabat sebagai Menteri BUMN. Maka dari itu, berikut merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Erick Thohir selama menjabat menjadi menteri BUMN beberapa tahun terakhir sebagai salah satu jalan BUMN dapat berkembang.

Program pendukung Inovasi dan Riset untuk BUMN dan Perguruan Tinggi

Suatu program terbentuk atas dasar motivasi dan kreativitas yang mengalir dan berasal dari individu yang memiliki ide tersebut. Dedi Supriadi (1994:7) menyatakan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam melahirkan sesuatu yang baru, baik berbentuk gagasan atau karya nyata yang berbeda dari yang sudah ada. Kita tidak dapat “mengajarkan” kreativitas seperti cara mengajar mata pelajaran kepada orang lain. Namun, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kemunculan kreativitas. Ini lah yang dilakukan oleh Erick Thohir dalam inovasinya membentuk program KeRIs untuk menciptakan ruang kreatif dan inovatif bagi BUMN.

Pada Rabu, 5 Oktober 2022, Kementerian BUMN resmi bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan meluncurkan program KeRIs (Kerjasama Riset dan Inovasi) dalam mewujudkan tuntutan riset dan inovasi selama transformasi ekonomi di Indonesia. Program ini dilakukan melalui kolaborasi BUMN dengan Perguruan Tinggi dengan harapan hasil dari kedua pihak dapat bertukar keahlian dalam mendukung pembentukan SDM yang unggul melalui penyelarasan dunia usaha dan industri dengan dunia pendidikan.

Dengan adanya KeRis, seluruh civitas akademika di Perguruan Tinggi, baik mahasiswa, dosen, hingga peneliti, dapat bekerja sama dengan BUMN dalam mengembangkan inovasi sesuai bidang keilmuannya masing-masing. Program ini diharapkan menjadi “unlocking value” BUMN dalam memfokuskan riset dan inovasi komersialnya guna menyegerakan pengimplementasiannya yang berstandar Internasional. Selain itu, BUMN harus melakukan perbaikan diri dan menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi untuk mempercepat riset dan inovasi sesuai dengan kompetensi mereka dan relevan dengan bisnis inti yang direncanakan.

Salah satu perjanjian yang telah ditandatangani atas berjalannya program ini dituliskan antara PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan Universitas Gadjah Mada dalam Riset Optimasi Pemupukan Pupuk Custom dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tebu yang mendukung Kesejahteraan Petani.

Menurut Erick, BUMN memiliki komitmen dalam mendorong tumbuhnya perekonomian Indonesia yang inklusif. Dalam implementasinya, Kementerian BUMN menetapkan 5 prioritas utama dalam mendukung transformasi BUMN, yaitu memperkuat daya saing BUMN dan meningkatkan Global Competitiveness Index Indonesia yang menuntut agility, inovasi, dan kreativitas. Program KeRIs BUMN digunakan sebagai langkah Kementerian BUMN dalam mendorong kepemimpinan teknologi dan inovasi model bisnis BUMN.

Kehadiran KeRIs juga menjadi bukti bahwa Erick Thohir merupakan pemimpin yang menerapkan kepemimpinan inovasi dan kreativitas dengan membentuk suatu program inovasi baru yang menjadi pendorong inovasi model bisnis BUMN. Tidak hanya itu, program KeRis pada analisis ini telah mencakup gaya kepemimpinan kolaborasi dengan adanya jalinan kerja sama dengan Kemendikbud Ristek.

Kolaborasi BUMN yang Dilakukan Erick Thohir

Salah satu gaya kepemimpinan yang diterapkan Erick Thohir saat menjabat menjadi menteri BUMN adalah gaya kepemimpinan kolaboratif. Kolaborasi, sebagai suatu proses, melibatkan partisipasi semua pihak yang berperan sebagai kontributor yang bersedia bekerja sama, saling berbagi, serta membangun rasa saling menghormati dan kepercayaan bersama (Cook & Friend, 2010; Solone dkk., 2020; Tichenor & Tichenor, 2019). Menurut Koppenjan, kepemimpinan kolaboratif didefinisikan sebagai usaha bersama sejumlah orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan dapat menghasilkan hasil yang lebih baik melalui proses tersebut. Saat menjadi menteri BUMN, langkah awal Erick Thohir dalam menerapkan gaya kepemimpinan kolaboratif dengan diciptakannya nilai inti BUMN.

Dalam perjalanan menuju transformasi BUMN, sejak Juli 2020, BUMN memiliki nilai-nilai utama yang disebut sebagai AKHLAK. AKHLAK ini menjadi fungsi identitas dan perekat budaya kerja dalam mendukung peningkatan kinerja seluruh SDM BUMN. Kolaboratif menjadi salah satu nilai AKHLAK tersebut menjadi harapan BUMN dapat membangun kerjasama yang sinergis, memberi kesempatan bagi berbagai pihak dalam berkontribusi, hingga dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan bersama.

Dalam Forum Sinergi BUMN-Swasta pada Agustus 2023, Erick Thohir mengatakan bahwa Ia ingin BUMN berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti swasta, UMKM, serta mitra-mitra strategis lainnya. Menurut Erick, adanya kolaborasi dapat menjaga ketahanan ekonomi Indonesia, terlebih dengan ketidakpastian kondisi global yang ada. Maka dari itu, seluruh perusahaan BUMN harus mampu berkolaborasi supaya dapat memberikan hasil yang positif pada masyarakat.

Salah satu bentuk nyata kolaborasi Erick Thohir saat menjabat menjadi menteri BUMN yaitu dengan terbentuknya kolaborasi untuk masuk dalam pasar modal (go public) antara Erick Thohir sebagai menteri BUMN dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Penandatanganan MoU kolaborasi ini dilaksanakan pada 1 Maret 2023 dengan harapan kolaborasi dan kerja sama ini dapat meningkatkan transparansi BUMN, nilai tambah BUMN, akuntabilitas BUMN, entitas anak usaha BUMN, serta meningkatkan Good Corporate Governance.

Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan persaingan perusahaan BUMN baik di tingkat nasional maupun internasional dengan lingkup pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan go public, termasuk penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya untuk perusahaan dan entitas anak usaha BUMN.

“Kerja sama ini meliputi pengembangan dan penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), Environmental, Social & Governance (ESG), serta kerja sama dalam memajukan ekosistem startup khususnya di lingkungan BUMN,” kata Erick Thohir.

Dari terbentuknya kerja sama tersebut, dapat dikatakan bahwa Erick Thohir mengimplementasikan gaya kepemimpinan kolaboratif selama masa jabatannya sebagai Menteri BUMN. Hal ini tercermin dalam upayanya untuk membangun kemitraan yang kuat dan berkesinambungan, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta merangsang kolaborasi dengan berbagai pihak demi mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan BUMN.

Gaya Kepemimpinan Erick Thohir Membawa BUMN Lebih Baik

Dari kedua contoh diatas, dapat dibuktikan bahwa Erick Thohir mampu membangun citra BUMN dan mengembangkan kualitas BUMN hingga sekarang atas kinerjanya yang diiringi dengan gaya kepemimpinan yang Ia terapkan salah duanya yaitu kepemimpinan inovasi dan kreatif dan kepemimpinan kolaboratif. Dalam mewujudkan tuntutan inovasi dan pembentukan ruang kreativitas bagi BUMN, Erick Thohir berinovasi dengan membentuk program KeRIs melalui kerjasama dengan Kemendikbud Ristek sangat mencerminkan gaya kepemimpinan inovasi dan kolaboratif. Selain itu, dengan kerjasama yang dilakukan oleh Erick Thohir dan  PT Bursa Efek Indonesia (BEI)  mendukung pernyataan bahwa Erick Thohir mewujudkan usaha bersama sejumlah yang bekerja sama dalam mencapai tujuan yaitu  mendorong perusahan BUMN masuk ke dalam pasar modal (go public). Harapannya inovasi dan kolaborasi yang telah diusung oleh Erick Thohir dapat meningkatkan kinerja dan reputasi BUMN untuk kedepannya dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

*Raden Roro Naura Aisyah Putri Prasetyo* – (Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Administrasi, Departemen Ilmu Administrasi Negara)