Jelang Pemilu, BKMT Berdzikir untuk Negeri Tercinta Agar Aman dan Damai

by
Puluhan ribu anggota BKMT se Jawa Barat  memadati stadion Candrabhaga Kota Bekasi dalam kegiatan "Zikir dan Doa untuk Negeri Tercinta". (Ist)

BERITABUANA.CO, BEKASI – Puluhan ribu anggota Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) se Jawa Barat  memadati stadion Candrabhaga Kota Bekasi, Kamis (23/11/2023). Mereka  datang dari seluruh penjuru Tatar Priangan sejak subuh secara bergelombang memadati  halaman dan bagian dalam stadion.

Ketua Panitia yang juga Ketua BKMT Wilayah Jawa Barat Hj. Atifah Hasan, dalam sambutannya,  mengatakan, jumlah anggotanya yang hadir dalam kegiatan yang diberi nama: “Zikir dan Doa untuk Negeri Tercinta” sekitar 30.000 orang. Mereka adalah anggota aktif yang menunjukkan kesetiaannya kepada organisasi ustazah yang didirikan oleh tokoh Muslimah  terkemuka, alm. DR. Hj. Tutty Alawaiyah tahun 1981 silam itu.

Acara dimulai  sekitar jam 09.00 wib. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh qoriah internasional Hj. Mawaddah Muhajir dan Hj. Iis Sholihat. Dilanjutkan dengan parade yang didahului marching band. Kemudian diikuti barisan pembawa bendera merah putih oleh seratusan anggota BKMT, dibelakangnya barisan pembawa bendera BKMT, juga  oleh seratusan ustazah  dan selanjutnya  perwakilan kafilah dari masing-masing daerah.

Usai parade, diisi dengan doa dan zikir. Setelah itu sambutan Ketua BKMT Pusat DR. Hj. Syifa Fauzia M. Arts dan sambutan Ketua Dewan Pembina Prof. DR. H. Dailami Firdaus SH. LLM, MM, dan dilajutkan dengan tausiah oleh KH Syarif Matnajih. Pada kesempatan itu panitia menyerahkan santunan kepada 1000 santri tahfidz Quran se-Jabar dan pembagian 400 eksamplar Al-Quran.

Ketua Dewan Pembina PP  BKMT yang juga  anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dapil DKI Prof. DR. H. Dailami Firdauss SH, LLM, MM, mengatakan, kegiatan  zikir dan doa  untuk negeri diselenggarakan sebagai upaya untuk menciptakan suasana agar negeri tercinta  selalu aman dan damai. Terutama, menjelang pemilu karena sudah menjadi kebiasaan, suhu politik saat pesta demokrasi lima tahunan itu selalu memanas.

“Saya ingatkan dua point saja pada kesempatan zikir dan doa untuk negeri yang diselenggarakan oleh BKMT ini. Pertama jaga persatuan. Yang kedua jangan mau dipacahbelah atau diadu domba,” tutur Bang Dai, sapaan akrab Prof Dailami.

Ia juga mengingatkan semua warga bebas memilih. Bebas menentukan siapa jagoannya. Tetapi jangan karena perbedaan pilihan itu membuat terpecah belah. Membuat hidup bertetangga menjadi tidak nyaman. Pemilu harus dimaknai sebagai pesta bukan ajang mencari lawan.

Ketua Umum BKMT Hj. Syifa Fauzia mengatakan, banyak anggota BKMT yang menjadi caleg, baik di tingkat Pusat (DPR RI) maupun di tingkat Propinsi dan kabupaten/kota. Mereka dicalonkan oleh  partai yang berbeda-beda.  Itu menunjukkan bahwa kader BKMT mempunyai kompetensi  dan kemampuan yang dapat diandalkan.

Sementara BKMT sendiri menurutnya tetap netral. Tidak ikut-ikutan dalam politik praktis.

“Yang saya ingatkan adalah setelah terpilih nanti apa yang bisa disumbangkan untuk BKMT sehingga BKMT tetap kuat dan jaya,” tuturnya.

Di bagian lain sambutannya, Hj. Syifa menunjukkan keprihatinannya kepada nasib rakyat Palestina yang dibunuh secara biadab oleh Israel. Ia meminta seluruh umat Muslim membantu rakyat Palestina. Pada kesempatan itu BKMT sendiri juga  menggalang dana dari jamaah untuk kemudian diserahkan kepada rakyat Palestina.(*)