ATVI-Univ. Tama Jagakarsa Bersinergi dalam Pengabdian Masyarakat tentang Literasi Media

by
Program bersama dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan tema 'Literasi dan Etika Dalam bermedia Sosial' di SMK Jagakarta Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2023) kemarin. (Foto: Humas ATVI)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Kolaborasi menjadi keharusan untuk mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan tinggi. Karena itulah, Akademi Televisi (ATVI) dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tama (FIK Univ. Tama) Jagakarsa Jakarta menjalin kerja sama yang sinergis untuk kemajuan bersama, yang direalisir dalam suatu acara penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU), beberapa waktu lalu.

Sebagai bukti dari komitmen atas penandatanganan MoU tersebut, salah satu realisasinya adalah pelaksanaan program bersama dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan tema ‘Literasi dan Etika Dalam bermedia Sosial’ di SMK Jagakarta Jakarta Selatan, Rabu (1/11/2023) kemarin.

Dekan FIK Univ. Tama, Dra. Yusiatie Utud, M.M., M.Si dalam sambutannya mengatakan, PKM di SMK Jagakarta Jakarta Selatan, diselenggarkan Dosen dari FIK Univ. Tama Jagakarsa Jakarta, dan Dosen ATVI merupakan realisasi MoU yang ditandatangani kedua Lembaga pendidikan tersebut, beberapa waktu lalu.

Selain itu, PKM ini sebagai tugas pokok dosen dan wajib baik dosen dari UTAMA maupun dosen dari ATVI, sebagai bentuk pengabdian nyata dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang langsung diberikan kepada masyarakat dalam hal ini siswa-siswa SMK Jakarta. Sebagai pertanggungjawab perguruan tinggi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat.

Narsumber dari ATVI, Erwin Mulyadi, S.Si., M.I.Kom- Pemateri/Kaprodi Komunikasi Massa mengatakan, literasi digital perlu dikenalkan pada generasi muda sejak awal, untuk membuat mereka mampu menyaring informasi yang semakin beragam, mampu punya etika dalam menggunakan media sosial dan mampu menjaga keamanan data pribadi di dunia maya.

“Tidak semua info yg ada di internet itu benar, perlu ada kemampuan critical thinking untuk menganalisa, membandingkan dan mencari tahu lebih banyak akan berbagai informasi yang beredar,” ujar Erwin.

Sementara itu, pemateri kedua, Dosen Univ. Tama Jagakarsa Dra. Widyastuti, M.Si. mengatakan, saat ini media sosial telah menjadi ruang publik untuk membicarakan berbagai aspek kehidupan, dari politik, sosial, ekonomi termasuk masalah yang sifatnya pribadi. Sayangnya, belum semua pengguna media sosial memiliki kecerdasan mengenai apa yang boleh dan tidak boleh serta apa yang baik dan tidak baik untuk disampaikan.

“Prinsip ‘saring–sharing’ sering kali diabaikan, sehingga muncul penyesalan di kemudian hari. Selain berpegang pada Undang-Undang ITE, konten yang disampaikan hendaklah berlandaskan etika komunikasi dengan menghindari penggunaan kata kasar, provokatif, porno ataupun SARA. Sementara itu juga hindari posting artikel atau status yang bohong serta mencopy paste artikel atau gambar yang mempunyai hak cipta tanpa disertai iji,” paparnya.

Bantu Penguatan Nilai dan Etika Bermedia

Kepala Sekolah SMK Jagakarsa Jakarta Selatan, Drs.H. Maderis Kosim, M.Pd. mengatakan, kegiatan pengabdian masyarakat ini sangat bermanfaat bagi siswa siswi SMK Jagakarsa. Apalagi materi yang disampaikan tentang literasi dan etika bermedia sosial yang memang sering disampaikan kepada siswa-siswi.

“Dgengan kehadiran dosen dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tama Jagakarsa dan Akademi Televisi Indonesia sangat membantu penguatan nilai-nilai etika bermedia sosial. Kami juga berterima kasih atas kunjungan Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Tama Jagakarsa dan ATVI memilih SMK Jagakarsa sebagai tempat kegiatan pengabdian kepd masyarakat. Karena kegiatan semacam ini jarang kami terima dari perguruan tinggi lain. Semoga dimasa mendatang kegiatan semacam ini bisa terlaksana lg dgn tema yang berbeda,” tuturnya.

Sedangkan Kaprodi Produksi Media ATVI Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom yang mengikuti acara ini dimintai tanggapannya menyatakan pentingnya literasi dan etika bermedia sosial tidak bisa diabaikan dalam era digital saat ini. Literasi media sosial memungkinkan individu untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang cara menggunakan platform-platform tersebut dengan bijak, dan menyeleksi kebenaran sebuah informasi, serta mengenali potensi risiko serta dampaknya terhadap masyarakat.

“Di sisi lain, etika bermedia sosial menekankan pada perlunya menghormati privasi, menghindari penyebaran berita palsu, serta membangun komunikasi yang sehat dan menghargai perbedaan,”kata Teguh. (Jimmy)