Ray Rangkuti Yakin Mega Bakal Evaluasi Keberadaan Kadernya di Kabinet Jokowi-Ma’ruf

by
Ray Rangkuti.

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Menghadapi dinamika politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) tampaknya tengah melakukan evaluasi internal. Langkah ini diambil sebagai respons atas manuver politik salah satu kadernya, yakni Gibran Rakabuming Raka yang secara sah diumumkan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pendapat ini disampaikan pengamat politik dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti kepada awak media di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Ray meyakini partai pimpinan Megawati Sukarnoputri itu akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan kadernya di kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Bahkan, PDI P mungkin tidak akan secara langsung mencabut seluruh kadernya dari kabinet, namun mereka akan meminta satu kadernya untuk mengundurkan diri.

Salah satu nama yang disebut dan akan menerima tindakan tegas adalah Pramono Anung yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab). Pramono yang awalnya ditempatkan di posisi tersebut untuk menjembatani komunikasi antara Jokowi dan PDI P, kemungkinan akan ditarik dari jabatannya.

Ray berpendapat bahwa dengan meningkatnya ketegangan antara Jokowi dan PDI P, keberadaan Pramono tidak lagi dibutuhkan dalam posisi tersebut. Alasan lain yang bisa digunakan oleh PDI P, menuru dia adalah bahwa Pramono Anung akan dilibatkan dalam kampanye, sehingga tidak efektif jika masih menjabat sebagai Seskab.

“Langkah ini kemungkinan hanya akan melibatkan satu kadernya sehingga tidak memberi kesan bahwa PDI P dan Jokowi sedang terlibat dalam konflik terbuka,” sebutnya seraya juga menambahkan bahwa jika PDI P mengambil sikap konfrontatif, hal itu bisa merugikan partai tersebut karena pemilih Jokowi mungkin akan langsung meninggalkan PDI P.

Oleh karena itu, lanjut Ray, PDI P diharapkan akan berusaha menjaga sikap yang tidak konfrontatif. Selain menarik satu kadernya dari kabinet, PDI P diyakininya juga akan mengambil langkah tegas terhadap Gibran Rakabuming Raka, yang diumumkan sebagaicCawapres Prabowo Subianto.

“Dia (Gibran) kemungkinan akan dinonaktifkan atau bahkan dikeluarkan dari partai.

Ray mencatat bahwa PDI P sudah mulai tidak melibatkan Jokowi dalam beberapa acara, seperti deklarasi Mahfud sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Sebab kehadiran Gibran sebagai cawapres Prabowo yang merupakan rival capres PDI P, akan memicu tindakan tegas dari partai tersebut,” ujarnya lagi.

Sementara itu, tanggapan Jokowi terhadap keputusan putra sulungnya Gibran, menjadi cawapres Prabowo adalah cukup netral, yakni menyatakan bahwa sebagai orang tua, tugasnya adalah mendoakan dan merestui keputusan Gibran.

Meskipun demikian PDI P sebagai partai yang telah mendukung Jokowi selama ini, tampaknya akan menjaga independensinya jelang Pilpres 2024.

Menghadapi tantangan politik yang kompleks, PDI P tampaknya akan mempertahankan keberpihakan dan loyalitasnya terhadap partai. Evaluasi terhadap keberadaan kadernya di kabinet dan langkah-langkah tegas terhadap Gibran adalah contoh nyata dari strategi PDIP dalam menjaga integritas dan kestabilan internalnya sambil tetap menghadapi dinamika politik yang terus berubah. (Jal)