Irjen Djoko Purwanto, Perwira Anti Korupsi Pimpin Polda Kalteng

by
lnspektur Jenderal Pol Djoko Purwanto. (Foto: Ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Dianggap berhasil dan sukses mengamankan dua kali perhelatan internasional MotoGP tahun 2022 dan 2023 yang baru beberapa hari usai lnspektur Jenderal Pol Djoko Purwanto, Kapolda NTB dipromosi memimpin Polda Kalimantan Tengah.

Perjalanan karier Djoko Purwanto, lulusan Akpol 1989 ini penuh tantangan. Pria yang lahir di Pekalongan, Jateng 7 November 1967 ini mengawali tugas di lingkup Polda Metro Jaya. Memang Djoko termasuk dalam ranking 5 besar lulusan Akpol 1989.

Ia memulai tugas di bidang reserse di Polres Bekasi (saat itu masih kabupaten). Berkat prestasinya, Djoko kemudian ditunjuk memimpin wilayah Polsek Tambelang. Saat itu Kecamatan Tambelang masih berupa hamparan sawah yang sangat luas, tapi tindak kriminalitasnya cukup menantang terutama perampokan.

Dianggap berhasil di Tambelang, Djoko kemudian dipromosi menjabat Wakasat Reserse Polres Bekasi. Salah satu kasus yang menjadi perhatian publik yang ditangani Lettu Pol Djoko bersama Kasat Reserse Kapten Pol Edward Syah Pernong, ialah Kasus Acan (1995) yang terjadi di Pondok Gede, Bekasi.

Kasus perkosaan satu keluarga yang melibatkan anak-anak kolong ini berhasil diungkap dengan pembuktian yang cukup rumit. Tapi keberhasilan ini membuat Kapten Pol Edward Syah dipromosi ke Kasat Reserse Polres Jakarta Pusat, sedangkan Djoko dipromosi Kasat Reserse Bekasi dengan pangkat kapten (Akp saat ini).

Sebagai Kasat Reskrim Djoko berhasil mengungkap sejumlah kasus perampokan yang marak di Bekasi saat itu. Setelahnya, Djoko kemudian mengikuti pendidikan PTIK/STIK. Selepas sekolah ia kemudian ditugaskan ke wilayah Jambi. Djoko sempat menduduki jabatan Wakapolres Kerinci.

Seusai mengikuti pendidikan Sespim Djoko didapuk bertugas di KPK. Pengalaman di lembaga anti rasuah ini membuatnya kemudian dipromosi sebagai Kabagops Direktorat Tipidkor Bareskrim Polri.

Djoko sempat ditempatkan sebagai Kasubdit ll Dittipidum Bareskrim Polri kemudian dipromosi sebagai Wadirtipidkor Bareskrim. Tahun 2019 Djoko akhirnya ditunjuk jadi Dirtipkor Bareskrim Polri dengan pangkat bintang satu. Pengalaman di KPK membuatnya ‘piawai’ menangani kasus-kasus korupsi.

Pada bulan Desember 2021, Djoko kemudian dipromosi memimpin Polda NTB. Berbagai tantangan tugas sempat dihadapi Djoko, bahkan sering didemo agar diganti. Tapi Djoko bergeming karena yakin akan kebijakannya sudah sesuai prosedur.

Kedepan tantangan tugas yang bakal dihadapi Djoko cukup kompleks, karena wilayah Kalimantan Tengah yang sangat luas. Provinsi terluas setelah Papua.

Djoko mohon doa restu agar amanah dalam menjalankan tugas di tempat yang baru. “Mohon doanya, ” katanya. (nico k)