CEO SCI Apresiasi PT KAI Tingkatkan Penggunaan KA Angkut Barang di Indonesia

by
Setijadi, Chairman Supply Chain Indonesia. (ist)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero yang terus berupaya meningkatkan penggunaan moda transportasi rel (kereta api) untuk pengangkutan barang di Indonesia yang saat ini masih rendah.

Hal itu disampaikan Setijadi kepada beritabuana.co di Jakarta, Rabu (20/9/2023) sekaitan penyelenggaraan FGD oleh PT KAI tentang “Peluang Bisnis Menggunakan Fasilitas Logistik yang Terintegrasi dengan Moda Transportasi Kereta Api” di Jakarta, kemarin. “Merujuk dari data BPS menunjukkan kontribusi angkutan rel terhadap PDB tahun 2022 hanya sebesar 1,8 persen. Kontribusi masih didominasi angkutan darat 60,8 persen, diikuti angkutan udara (26,6 persen), angkutan laut (7,1 persen), serta angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (3,7 persen),” ungkap Setijadi.

Menurutnya, penggunaan moda transportasi rel yang lebih efisien daripada moda transportasi jalan akan berdampak terhadap penurunan biaya transportasi dan logistik. Manfaat lainnya adalah penurunan tingkat kemacetan, konsumsi bahan bakar, dan tingkat pencemaran udara dengan pengalihan penggunaan truk ke kereta yang berkapasitas lebih besar, penurunan risiko kecelakaan dan tingkat kerusakan jalan akibat muatan berlebih truk.

“Untuk itu, diperlukan dukungan pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing dan pengembangan pengangkutan barang dengan kereta melalui berbagai langkah dan kebijakan, maupun kerja sama dan sinergi dengan para pelaku usaha dan pihak terkait,” tandas Setijadi.

PT KAI mengatakan, untuk mendapatkan kinerja pengangkutan kereta api barang yang optimal perlu strategi kolaborasi sinergis dengan penyedia jasa logistik lainnya dalam mengembangkan konektivitas angkutan dan aksesibiltas calon pengguna pada fasilitas logistik perkeretaapian.

“Kerja sama atau kemitraan antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero dan para mitra antara lain dengan skema joint operation dan joint venture company. Opsi lainnya antara lain joint venture profit & loss sharing, serta consortium partnership model,” tutur Fredi Firmansyah, EVP of Freight Marketing & Sales PT KAI dalam FGD tersebut.

KAI, jelas Fredi, mempunyai berbagai infrastruktur dan fasilitas pengangkutan barang yang dapat diusahakan bersama oleh KAI dan para mitra. Terminal petikemas KAI, misalnya, terdapat di Pasoso, JICT, Sungai Lagoa, Jakarta Gudang, Lemah Abang/CDP, Klari, dan Gedebage. Lokasi lainnya di Cibungur, Krenceng, Semarang, Benteng, Kalimas, Indro, dan Rambipuji.

Dikatakan, untuk memastikan ketersediaan muatan yang cukup di first mile maupun last-mile, KAI mengembangkan model layanan berorientasi door-to-door dengan menerapkan joint market, single tariff, single data, single payment, dll. Dengan model layanan terbaru pengangkutan KA barang ini diharapkan dapat menurunkan total tarif angkutan dan waktu tempuh (lead time) door-to-door.

“Pengangkutan KA barang mempunyai berbagai keunggulan, yaitu kompetitif, cepat, aman, tepat waktu, bebas pungli, dan kapasitas besar. Selain itu, keunggulan lainnya adalah ramah lingkungan, fleksibel, multikomoditas, pembayaran mudah, dan berasuransi,” pungkas Fredi. (Yus)