Kadisnaker Depok Minta SMK Punya Jejaring Penempatan Kerja Lulusannya

by
Kadisnaker Kota Depok Sidik Mulyono (foto: Jay)

BERITABUANA.CO, DEPOK – Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Kota Depok Sidik Mulyono, meminta semua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tidak hanya mencetak lulusan siap bekerja, tetapi harus juga membuka jejaring dengan perusahaan, untuk penempatan kerja bagi lulusannya.

Hal itu menurutnya perlu dilakukan, guna mengurangi pengangguran terbuka setiap tahunnya.

“Sejatinya SMK berorientasi tidak hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi sekaligus juga, menyediakan lapangan kerja bagi para lulusannya,” ujarnya, Selasa (12/9/2023).

Kalau hanya sekadar mencetak SDM (sumber daya manusia) tanpa penempatan kerja, ujung-ujungnya para lulusan SMK menjadi pengangguran terbuka.

“Ini yang selalu saya ingatkan dalam setiap sambutan atau arahan, ketika membuka resmi kegiatan Bursa Kerja Khusus (BKK) atau Job fair ,di sekolah-sekolah SMK,” imbuhnya.

Pasalnya, lanjut Sidik, SMK dituntut untuk membuka dan mempunyai jejaring dengan berbagai perusahaan dan lembaga, yang nantinya bisa untuk penempatan kerja bagi para lulusan SMK.

“Jadi, kalau saya lihat, penempatan hanya bisa diangkat dengan jaringan,” tukasnya.

Bicara soal jejaring, menurut Sidik, adalah bicara sektor formal, artinya orang bekerja di suatu perusahaan dan memperoleh gaji setiap bulan.

“Tapi bisa dibayangin tidak, sektor formal mampukah menutup seluruh jumlah calon pengangguran terbuka di Kota Depok,” sebutnya.

Ia mengungkapkan, tingkat pengangguran terbuka di Kota Depok saat ini mencapai 7,48% atau sekira 90 ribuan, belum ditambah calon pengangguran terbuka dari lulusan SMK.

Sementara, bagi lulusan SMK yang belum bekerja akan diberikan pelatihan dari Pemda Depok.

Sekarang, tekannya, sudah berlangsung bahkan sudah banyak yang ikut. Program ini bekerjasama dengan perusahaan sesuai kompetensi pendidikan.

“Program ini banyak lulusan SMK yang bekerja, ada peningkatan di setiap tahun,” jelasnya.

Ia menambahkan, Disnaker juga memiliki tugas memberikan izin terbentuknya Bursa Kerja Khusus (BKK) di sekolah. Hingga saat ini, ada 79 BKK yang tersebar di SMK Negeri dan Swasta di Kota Depok.

Pihaknya juga akan mendukung memberikan rekomendasi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan, jika di satuan pendidikan bisa bekerja sama dengan perusahaan

Sidik mengimbau kepada perusahaan yang ada di Kota Depok, agar mempunyai kontribusinya memperhatikan anak-anak karyawan yang sekolah di SMK.

“Jangan sampai menjadi pengangguran setelah lulus sekolah, padahal peluang kerja ada, kompetensi yang dimiliki sudah sesuai, dan kesempatan kerja juga ada,” pungkasnya. (Rki)