Sepakat PBNU tak Terlibat Politik Praktis, Gus Imin: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja

by
Ketun PKB yang juga Bakal Cawapres H. Abdul Muhaimin Iskandar bersama KH, Maman Imanulhaq usai ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati di Cirebon, Jabar. FOTO: ISTIMEWA

BERITABUANA.CO, JAKARTA- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H. Abdul Muhaimin Iskandar menanggapi pernyataan Ketua Umum PBNU KH,Yahya Cholil Staquf terkait capres-cawapres tak representasikan Nahdlatul Ulama (NU).

Gus Imin sapaan akrab Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sepakat bahwa PBNU tidak terlibat dalam politik praktis. “Saya setuju sikap itu harus dilakukan PBNU. Untuk menjaga PBNU sebagai organisasi tidak ketarik-tarik di politik praktis,” kata Gus Imin sebagaimana dikutip dari Radarbangsa.com.

Hal itu diampaikan Gus Imin saat memberikan keterangannya usai ziarah ‘Tour de Wali Songo’ di kawasan makam Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, Jumat kemarin.

Gus Imin lalu menyebutkan sepak terjang PKB dalam perpolitikan Indonesia. Menurutnya, PKB sejak lahir telah mengikuti lima kali Pemilihan Umum (Pemilu) hingga 2019 kemarin.

Terkait hal itu, Gus Imin pun turut menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat kepada partai berlogo bola dunia dengan sembilan bintang yang melingkarinya itu.

“PKB lahir dari PBNU, pengurus NU semua bergerak. Basis utamanya teruji dalam lima kali Pemilu dan alhamdulillah terima kasih atas loyalitas dan kepercayaannya pada PKB,” ungkap Gus Imin.

Karenanya, Gus Imin menyampaikan agar PKB saja yang mengurus politik. Sementara itu, PBNU fokus mengurus organisasi umat dan dakwah.

“Politik itu berat, biar PKB saja,” tutup Wakil Ketua DPR RI ini. (FDL87)