BERITABUANA.CO, JAKARTA – Mensosialisasikan atau menjelaskan konsep dan strategi partai-partai politik (Parpol), sebagai momentum bagi masyarakat untuk menegenal lebih baik tentang parpol yang akan berkontestasi di Pemilu 2024, dan juga memberikan ruang bagi masyarakat untuk bisa menilai.
Pendapat ini disampaikan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB), Luluk Nur Hamidah saat menjadi narasumber dalam Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Strategi Partai Politik Berebut Kursi Parlemen’ di Media Center Gedung Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Termasuk, lanjut Luluk, dengan menyampaikan mekanisme, akuntabilitas dari partai-partai politik ke publik, sehingga tidak ada partai itu yang ‘siluman’ atau ujuk-ujug hadir sebagai kontestan pemilu.
“Nggak dikenalin asal-usulnya dan nggak detail sejarahnya, ikut kontestasi. Ini akan lebih merepotkan lagi ketika misalnya masyarakat sebagian yang sangat pragmatis, mereka memilih dengan cara yang mungkin tidak tepat, sehingga akhirnya ada juga beberapa yang kecewa di kemudian hari,” sebutnya.
Kalau bagi PKB sendiri, menurut Luluk, karena lahir dan tumbuh seiring dengan semangat Reformasi, dan diuntungkan oleh zaman, telah benar-benar menunjukkan kinerja dan perform partai yang sangat bagus.
“Ini menurut kami sendiri, dan tentunya penilaian publik. Tetapi kita punya keyakinan bahwa ada banyak faktor, yang itu tidak semata-mata ditentukan oleh survei,” tegasnya.
Saat ditanya dengan adanya beberapa partai baru, apakah ada irisan dengan elektroral misalnya seperti apa? Politisi PKB daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah IV ini mengatakan, publik sekarang seleranya tak bisa didikte begitu saja.
“Menyikapi ini adalah sebagai sesuatu yang menarik dan tetap sangat positif bagi pendewasaan dan sekaligus juga pematangan demokrasi kita. Memang pasti ada kelompok-kelompok di dalam masyarakat kita yang tidak sepenuhnya bisa dipuaskan aspirasinya dari kehadiran partai-partai yang ada,” pungkasnya. (Asim)
