Caleg Artis, Nurul Arifin: Harus Fokus, Profesional dan Jangan Genit

by
Anggota DPR Fraksi Golkar Nurul Arifin, Anggota DPR Fraksi PDI P Krisdayanti, Ketua Bidang DPP PSI, Host/Presenter TV Aishah Gray (Bacaleg PSI) dan Penyanyi Camellia Panduwinata (Bacaleg PKB) menjadi narasumber sekaligus pembicara pada diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema: "Potensi Caleg Artis dan Influencer di Pemilu 2024" di Media Center MPR/DPR/ DPD Nusantara III Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. (Foto : Jimmy)

BERITABUANA.CO, JAKARTA – Keberadaan artis selalu menarik perhatian publik tiap kali menjelang pemilu digelar. Di Pemilu 2024 yang akan digelar pada 14 Februari 2024 mendatang, sejumlah artis mewarnai bursa calon legislatif (caleg) untuk Pemilu Legislatif (Pileg).

Ada artis yang menjadi incumbent maju kembali di kontestasi pesta demokrasi, juga artis-artis yang baru memasuki dunia politik dan masuk dalam jajaran nama baru caleg yang tersebar di sejumlah partai.

“Kuncinya buat saya ternyata kalau jadi artis, apalagi perempuan masuk partai, yang pertama itu harus fokus, profesional kemudian jangan genit. Ini yang penting nih jangan genit, dari gesture pun jangan genit,” pesan Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Nurul Arifin dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema ‘Potensi Caleg Artis dan Influencer di Pemilu 2024’ di Media Center Parlemen, Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Nurul, caleg incumbent maju kembali dalam Pileg 2024 untuk daerah pemilihan yang sama dengan dapil sebelumnya yaitu Jawa Barat I meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi. Dari pengalamannya, menurut artis yang ngetop karena sering tampil dalam film-film jadul Warkop bersama Dono, Kasiono dan Indro itu mengakui awalnya publik underestimate, meragukan kemampuannya menjadi politisi di Senayan.

Tapi terpilihnya ia sebagai Anggota MPR/DPR RI membuatnya tertantang membuktikan bahwa penilaian publik yang meragukan bahkan merendahkan kemampuan dan kompetensi artis berkiprah sebagai anggota dewan ternyata salah.

“Kalau ngomong lebih baik, tegas-tegas aja. Dan Kalau ngomong harus dibekali oleh data. Kalau cuma ngomongin asumsi, itu sih ngomong di warung kopi aja. Jangan ngomong di partai atau di parlemen. Alhamdulillah saya sampai hari ini masih eksis ada di sini (di Gedung DPR-red),” ucap Anggota DPR dua periode ini.

Artis lainnya yang juga Anggota Komisi IX DPR RI, Krisdayanti (KD) mengakui awalnya keberadaan artis dalam kancah perpolitikan hanya diposisikan sebagai vote gathers (pengumpul suara) untuk kemenangan partai. Namun, setelah terpilih dan mampu mendongkrak popularitas serta menambah kursi partai, artis bersangkutan harus menunjukkan kemampuannya memahami dan menjalankan tugas-tugas kedewanan.

“Jadi jangan terlena. Jangan mentang-mentang kita dibilang vote gathers. Tapi bawalah kerja yang baik,” ujar politisi PDI Perjuangan dari dapil Malang Raya meliputi Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Sama seperti Nurul Arifin, KD panggilan akrab Diva Musik Indonesia ini meyakini dengan mengerjakan tugas-tugas kedewanan secara sungguh-sungguh maka akan mendapat kepercayaan partai juga kontituen yang telah memberikan kepercayaan kepadanya.

Sementara itu, Aishah Gray, artis yang mengawali karir sebagai presenter di sejumlah acara Program TV ini mengatakan meski menyandang nama artis namun ia membekali diri dengan pendidikan formal hingga kuliah di perguruan tinggi.

“Perlu diperhatikan juga bahwa mata kuliah itu kan enggak ada mata kuliah artis. Artis juga memiliki background-nya masing-masing pendidikannya sendiri. Jadi nggak bisa dipukul rata bahwa kalau mentang-mentang artis terus nggak ngerti politik,” kata Aishah yang kini bergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Senada, Camellia Panduwinata, bakal calon legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengaku kesiapannya masuk dalam dunia politik karena memang ia telah membekali diri. Selain kuliah, Camellia yang dikenal sebagai penyanyi dangdut mengatakan ia seringkali ikut organisasi pergerakan politik.

Camellia mengaku sebelum di PKB, ia sudah terbiasa ditempa bermental baja dalam menghadapi tantangan sebagai politik. Maka tak heran, meski sudah berkali-kali gagal terpilih sebagai Anggota DPR RI dan dua kali pindah partai, Camellia mengaku tetap semangat maju kembali.

“Saya pernah di PKPI, tapi karena kondisi perubahan ketua umumnya. Lalu saya belajar di Golkar. Golkar luar biasa mengajarkan saya berpolitik. Tapi karena aktif di PMII, jadi dipanggil oleh ketua umum Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar-red), ya sudah balik ke rumah (PKB),” tegas Camellia. (Kds)