Manajemen Pariwisata di 15 Kabupaten dan Kota di Sulut Masih Terkotak-Kotak

by
Lokasi wisata di Pulau Biaro dengan latar belakang Pulau Tagulandang Kabupaten Sitaro.(nico)

BERITABUANA.CO, MANADO – Kunjungan Gubernur Sulut Olly Dondokambey Ke Republik Rakyat China dalam menjajaki kerjasama sektor pariwisata, perdagangan hingga pendidikan mendapat apresiasi sangat positif Ketua Dewan Pembina DPP Kawanua Ronny F Sompie.

“Jika terjalin kerja sama dengan China di sektor pariwisata dan perdagangan saya yakin sangat membantu mengangkat upaya Sulawesi Utara menjadi tujuan wisata wisatawan mancanegara, ” ujar Ronny.

Menurut mantan dirjen imigrasi (2015-2020) ini, kebijakan gubernur Olly harus diikuti oleh pelaksana teknis bersama kepala dinas, camat dan kepala desa.

“Mereka harus pro aktif mengelaborasi kebijakan gubernur agar berdampak positif untuk kemajuan dalam pengembangan pariwisata di Sulut, khususnya Likupang yang sudah ditetapkan pemerintah sebagai lokasi tujuan wisata super prioritas,” jelas mantan Kapolda Bali ini.

Apalagi jika dibuka kembali penerbangan langsung dari sejumlah kota di Tiongkok ke Manado seperti beberapa tahun silam.

Di sektor pariwisata menurut Ronny, Sulut memiliki pariwisata alam dan budaya. Tapi jika hanya andalkan pariwisata alam kita sangat jauh indah dengan Tiongkok. Apalagi jika dibandingkan pembangunan dan pemeliharaan lokasi pariwisata di China.

Pariwisata alam kita seperti gunung dan pantai harus mudah dijangkau dan harus dilengkapi infrastruktur yang memadai seperti jalan yang mulus. Selain itu pantai yang masih alami.

Dijelaskan tokoh Kawanua yang juga pemerhati kasus-kasus perdagangan orang (TPPO) atau human trafficking, pariwisata budaya di Sulut belum dilakukan secara profesional seperti di Bali dan Yogyakarta.

“Manajemen kegiatan pariwisata budaya di 15 kabupaten dan kota se Sulut belum ada kolaborasi. Masih terkesan jalan sendiri-sendiri dan tidak saling mendukung, ” ujar Ronny.

Ronny yang juga bacaleg anggota DPR RI Dapil Sulut dari Partai Beringin ini melihat tujuan wisata di Sulut saat ini masih didominasi wilayah Minahasa Raya saja. Sementara Sangihe, Siau dan Talaud serta Bolaang Mongondow Raya masih belum terjangkau.

“Harusnya para pelaku pariwisata membuat paket wisata perjalanan dari Manado ke Bolaang Mongondow lewat darat. Kemudian pariwisata dengan kapal ke Pulau Sangihe, Siau dan Talaud. Di pulau pulau Nusa Utara banyak pariwisata alam yang masih belum dieksplorasi, ” Pungkas Ronny. (nico)