Mengingat Akhir Zaman Lewat Wisata Religi di Bukit Lebah

by
Ketua GAZA Diki Candra yang akrab dipanggil Kang Diki. (Ful)

BERITABUANA.CO, SUBANG – Menghadapi peradaban akhir zaman saat ini diperlukan jalan agar dapat mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Terkait hal itu Majelis Gerakan Akhir Zaman (GAZA) melakukan satu upaya dengan langkah dakwah agar dalam menjalani kehidupan ini menyadari semua akan berakhir.

Atas dasar itu, kini Majelis GAZA yang telah memiliki 50 hektar lahan di Bukit Lebah, Nagrak, Ciater, Subang akan membangun wisata rohani. Karena itu, selain ada pesantren, masjid, agrowisata dan budidaya lebah untuk menghasilkan madu murni.

“Sekarang banyak madu yang dijual, namun tak dijamin kemurniannya. Karena itu, kami harus kembali sesuai apa yang ada dalam Al Quran bahwa madu murni itu takada campuran apa pun san menyehatkan,” kata Ketua GAZA Diki Candra yang akrab dipanggil Kang Diki.

Fasilitas lain yang akan dibangun di kawasan Bukit Lebah adalah arena permainan untuk anak-anak yang berkunjung bersama keluarga, tempat istirahat berupa glamping camp dan sarana olah raga. Semua itu, jelas Kang Diki, akan dibangun sesuai kondisi yang ada agar siapa pun yang datang merasakan keindahan alam.

“Jadi, yang datang akan dapat merenungi kebesaran Allah dan menikmati keindahan ciptaannya,” tutur Kang Diki seraya menyebutkan ada yang lebih penting lagi agar yang datang bisa menambah ilmu sehingga meningkatkan keimanannya.

Untuk itu, lanjutnya, GAZA akan memperbesar perpustakaan yang kininĀ  sudah ada bernama Perpustakaan Berita Langit. Perpustakaan ini diharapkan akan memberikan pemahaman mengenai petunjuk dari Allah yang terkait dalam bentuk mimpi tentang akhir zaman.

Selain itu, Perpustakaan Berita Langit dapat memberikan pencerahan bagi pengunjungnya kelak. Diki mengungkapkan, Majelis GAZA merupakan perkumpulan yang bertujuan menyampaikan informasi ke masyarakat luas, tentang perkembangan akhir zaman, berdasarkan rujukan yang sesuai dengan nubuwwah Nabi Muhammad SAW.

GAZA, menurutnya, melalui Perpustakaan Berita langit itu juga akan diisi buku-buku yang memberikan kabar dari mimpi-mimpi yang berupa petunjuk, kabar gembira dan peringatan, tentang berbagai peristiwa besar yang akan segera terjadi. Hal ini ujar Diki, seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam, dalam banyak haditsnya.

Ia menambahkan, untuk kepentingan bangsa, negara dan masyarakat umum dalam mengantisipasi berbagai krisis multidimensi ke depan ini, maka Perpustakaan Berita Langit ini bisa dikunjungi oleh semua pihak, baik ulama, pejabat, tokoh, ormas, lembaga pendidik, perorangan dan berbagai pihak lainnya.

Kegiatan ceramah keagamaan juga akan selalu diadakan di Bukit Lebah sehingga wisatawan yang datang tak hanya menikmati keindahan yang ada. Namun, kata Kang Diki, wisatawan yang datang saat pulang sudah memperoleh ilmu agama.

Saat ini, menurut Diki, tanda alam sudah masuk akhir zaman terlihat sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassallam. Untuk memperkuat pandangannya ia menyebutkan dengan banyak gempa yang sering terjadi dan terus konsisten di berbagai belahan bumi

Di obyek wisata rohani Bukit Lebah juga akan dibangun fasilitas untuk mendukung program pemerintah dalam menghadapi krisis pangan dan ekonomi ke depan. Sehubungan hal itu, maka akan dibuka lahan pertanian dan peternakan berbasis alam.

“Peternakan itu juga berbagai macam jenis, termasuk lebah, kambing, kelinci pedaging dan sebagainya. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya berbagai krisis ke depan. Untuk itu GAZA mengajak masyarakat sekitar agat menjadi peternaknya,” jelasnya.

Di kawasan Bukit Lebah terdapat juga air terjun kembar Ciater. Tempatnya sangat cocok untukĀ  berkemah sekaligus menikmati hari dengan hiking. Ini karena wisatawan dapat menjelajahi air terjun, juga merasakan adrenalin dari olahraga alam. Lebih penting lagi di Bukit Lebah dapat dijadikan tempat merenung untum mengoreksi diri mengingat tanda akhir zaman sudah bermunculan. (Syaifullah H)